Lembaran Lama
Telah kau baca, bukan?
Dari mata yang tak lagi sayu
Telah kau dengar, bukan?
Dari ucapan di bibir kering ini
Bahwa aku tak lagi mampu menepis sisa bayangmu
Telah kau lihat, bukan?
Dari degub jantung yang lapuk ini
Baca juga: Senyum pun Palsu dan Tangis [Bukan] Air Mata Buaya
Telah kau rasa bukan?
Dari hati yang telah rapuh karena mencintamu
Betapa aku pun mencoba tuk berdiri
Dalam reruntuhan puing-puing hati
Baca juga: Hati
Aku tak perlu merangkai puisi untukmu
Karena setiap kata yg keluar dari bibirku
Adalah mutiara jiwaku padamu
Dan jangan kau buka lembaran lama
Karena... begitu perih tiada bertepi
Hancur... tiada tersisa
Hilang... tiada tercapai
Cukup kau kenang dalam kejauhan
Telah kau rasa bukan?
Dari hati yang telah rapuh karena mencintamu
Betapa aku pun mencoba tuk berdiri
Dalam reruntuhan puing-puing hati
Baca juga: Hati
Aku tak perlu merangkai puisi untukmu
Karena setiap kata yg keluar dari bibirku
Adalah mutiara jiwaku padamu
Dan jangan kau buka lembaran lama
Karena... begitu perih tiada bertepi
Hancur... tiada tersisa
Hilang... tiada tercapai
Cukup kau kenang dalam kejauhan
Baca juga: Kata Mutiara di Penghujung Tahun 2015
Post a Comment for "Lembaran Lama"
Terima kasih telah membaca postingan pada blog saya. Silakan tinggalkan komentar, dimohon jangan menggunakan link hidup.
Terima kasih.
:) :)