Soempah Pemoeda
Kali ini saya menulis dengan nuansa yang berbeda dari biasanya, biasanya cerpen atau puisi atau apalah yang berurusan dengan hati. Tapi kali ini saya akan menulis tentang Sejarah, ya, sejarah Indonesia. Saya sebenarnya sangat cinta sekali dengan sejarah, dari jaman SD sudah sangat menikmati membaca buku-buku sejarah Indonesia. Cita-cita awal memang ingin menjadi Sejarawan, tapi sayang, itu tidak terkabul, saya salah ambil jurusan. Seharusnya mengambil materi Sejarah, tetapi malah mengambil Akuntansi. (Loh koq malah curcol :D), lanjut ke topic. Sejarah Indonesia banyak ragam dan banyak sekali, dari jaman makhluk Homo, Kerajaan Hindu, Kerajaan Budha, Kerajaan Islam, Masa Penjajahan, Masa Revolusi dan bahkan sampai saat ini. Sejarah Indonesia sangat menarik untuk kita ketahui. Di kesempatan ini, saya akan membahas sejarah yang sangat penting untuk Bangsa Indonesia tercinta ini.
Baca juga: Selamat Hari Guru Nasional, 25 November 2015
Bulan
Oktober, merupakan bulan yang tak kalah penting dari bulan Agustus
(bulan Kemerdekaan NKRI). Kita lihat saja, di bulan Oktober banyak
hari-hari nasional yang penting. Pada tanggal 1 Oktober, kita
memperingati hari Kesaktian Pancasila. Selain itu, di bulan Oktober
juga memperingati Hari TNI (Tentara Nasional Indonesia). Dan semua
itu perjuangan setelah kemerdekaan NKRI. Kita lihat lagi, ke
tahun-tahun yang silam. Pada tahun 1915, Indonesia telah berjuang,
merebutkan kemerdekaan. Dari tahun itulah, lahir Pergerakan Nasional
dari Kalangan Pemuda di Indonesia. Dan pada puncaknya, yaitu pada
tanggal 28 Oktober 1928, lahirlah keputusan yang sangat penting untuk
Bangsa Indonesia, yaitu Ikrar Sumpah Pemuda.
Kita
tahu, setiap tanggal 28 Oktober, kita memperingati hari Sumpah
Pemuda. Sumpah
Pemuda adalah janji yang diucapkan para pemuda Indonesia pada masa
perjuangan saat bangsa Indonesia masih dalam penjajahan.
Semangat perjuangan bangsa indonesia untuk merdeka tidak pernah
padam. Perlawanan persenjataan dan kedaerahan diubah menjadi
perlawanan berorganisasi. Mereka mendirikan berbagai organisasi
kepemudaan. Awalnya organisasi pemuda bersifat kedaerahan. Namun,
selanjutnya organisasi kepemudaan bersifat nasional dan keagamaan.
Baca juga: Pahlawan Sejati
Organisasi
yang brsifat kedaerahan adalah Trikoro
Darmo,
yang didirikan pada tahun 1915. Trikoro darmo adalah organisasi
kepemudaan yang berasal dari Jawa, yang akhirnya berubah namanya
menjadi Jong
Java.
Ini adalah organisasi pertama yang didirikan oleh para pemuda di
Indonesia. Setelah munculnya Jong Java, berdirilah
organisasi-organisasi kepemudaan yang lain yang masih bersifat
kedaerahan. Diantaranya
Jong Sumateranen Bon (Perkumpulan Para Pemuda Sumatera) dan Jong
Batak Bond (Perkumpulan
Para Pemuda Batak). Setelah munculnya organisasi-organisasi kedaerahan, maka munculah organisasi yang bersifat keagamaan. YaituJong Islamieten Bond, Anshor Nahdatul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Pemuda Kristen, dan Persatuan Pemuda Katolik.
Para Pemuda Batak). Setelah munculnya organisasi-organisasi kedaerahan, maka munculah organisasi yang bersifat keagamaan. YaituJong Islamieten Bond, Anshor Nahdatul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Pemuda Kristen, dan Persatuan Pemuda Katolik.
Setelah
munculnya organisasi-organisasi yang bersifat kedaerahan dan
keagamaan, maka pada Tahun 1926 berdirilah organisasi yang bersifat
nasional, yaitu Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).
Dengan adanya PPPI, organisasi pemuda menginkan bersatu untuk
menyatukan organisasi pemuda, dan diadakanlah Kongres
Pemuda I,
pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926 di Jakarta. Dalam pertemuan
Kongres Pemuda I ini kepentingan daerah masih sangat menonjol,
sehingga pada saat itu masih sulit untuk
membentuk kebulatan tekad untuk mencapai Indonesia bersatu / Indonesia merdeka.
Tujuan Kongres Pemuda I adalah menanamkan semangat kerja sama antar perkumpulan Pemuda Indonesia. Kongres Pemuda I ini belum berhasil mendirikan suatu organisasi pemuda yang bersifat nasional. Namun, Kongres Pemuda I telah menghasilkan keputusan penting yaitu menyerukan persatuan berbagai organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan dalam satu organisasi Pemuda Indonesia. Selain itu, Kongres Pemuda I juga menghasilkan keputusan untuk mempersiapkan Kongres Pemuda II, yang dipakarsai oleh PPPI.
membentuk kebulatan tekad untuk mencapai Indonesia bersatu / Indonesia merdeka.
Tujuan Kongres Pemuda I adalah menanamkan semangat kerja sama antar perkumpulan Pemuda Indonesia. Kongres Pemuda I ini belum berhasil mendirikan suatu organisasi pemuda yang bersifat nasional. Namun, Kongres Pemuda I telah menghasilkan keputusan penting yaitu menyerukan persatuan berbagai organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan dalam satu organisasi Pemuda Indonesia. Selain itu, Kongres Pemuda I juga menghasilkan keputusan untuk mempersiapkan Kongres Pemuda II, yang dipakarsai oleh PPPI.
Kongres
Pemuda II
berlangsung pada tanggal 26 sampai 28 Oktober 1928 di Jakarta.
Kongres Pemuda II ini berlangsung dengan suasana semangat persatuan
dan kebangsaan. Dalam Kongres Pemuda II dihadari oleh seluruh
organisasi pemuda yang ada di Indonesia.
Hasil
keputuasan Kongres Pemuda II, antara lain :
- Menerima Lagu Indonesia Raya, ciptaan Wage Rodulf Supratman sebagai
lagu kebangsaan.
- Menerima Sang Merah Putih sebagai bendera Indonesia.
- Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama Indonesia Muda.
- Mengambil Keputusan/Ikrar yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Ikrar
Sumpah Pemuda :
SOEMPAH
PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga
:
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28
Oktober 1928
Teks Soempah
Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.
Panitia Kongres
Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo
Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
- Abdul Muthalib Sangadji
- Purnama Wulan
- Abdul Rachman
- Raden Soeharto
- Abu Hanifah
- Raden Soekamso
- Adnan Kapau Gani
- Ramelan
- Amir (Dienaren van Indie)
- Saerun (Keng Po)
- Anta Permana
- Sahardjo
- Anwari
- Sarbini
- Arnold Manonutu
- Sarmidi Mangunsarkoro
- Assaat
- Sartono
- Bahder Djohan
- S.M. Kartosoewirjo
- Dali
- Setiawan
- Darsa
- Sigit (Indonesische Studieclub)
- Dien Pantouw
- Siti Sundari
- Djuanda
- Sjahpuddin Latif
- Dr.Pijper
- Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
- Emma Puradiredja
- Soejono Djoenoed Poeponegoro
- Halim
- R.M. Djoko Marsaid
- Hamami
- Soekamto
- Jo Tumbuhan
- Soekmono
- Joesoepadi
- Soekowati (Volksraad)
- Jos Masdani
- Soemanang
- Kadir
- Soemarto
- Karto Menggolo
- Soenario (PAPI & INPO)
- Kasman Singodimedjo
- Soerjadi
- Koentjoro Poerbopranoto
- Soewadji Prawirohardjo
- Martakusuma
- Soewirjo
- Masmoen Rasid
- Soeworo
- Mohammad Ali Hanafiah
- Suhara
- Mohammad Nazif
- Sujono (Volksraad)
- Mohammad Roem
- Sulaeman
- Mohammad Tabrani
- Suwarni
- Mohammad Tamzil
- Tjahija
- Muhidin (Pasundan)
- Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
- Mukarno
- Wilopo
- Muwardi
- Wage Rudolf Soepratman
- Nona Tumbel
Catatan
:
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
- Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong. - Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orangyaitu :
a. Kwee Thiam Hong
b. Oey Kay Siang
c. John Lauw Tjoan Hok
d. Tjio Djien kwie
Makna
yang terkandung dalam Sumpah Pemuda.
Di kalangan tokoh-tokoh pergerakan telah ada perubahan pola pikir, dari lingkup kedaerahan ke lingkup nasional. Perubahan pola pikir itu melahirkan kesadaran nasional bahwa seluruh penduduk yg mendiami Nusantara ini menjadi satu bangsa besar dengan nama Indonesia. Disepakatinya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa Persatuan. Berbagai organisasi dari beragam daerah dapat berkomunikasi dengan
bahasa Indonesia, sehingga tidak terjadi salah paham/salah mengartikan seperti ketika menggunakan bahasa daerah.
Di kalangan tokoh-tokoh pergerakan telah ada perubahan pola pikir, dari lingkup kedaerahan ke lingkup nasional. Perubahan pola pikir itu melahirkan kesadaran nasional bahwa seluruh penduduk yg mendiami Nusantara ini menjadi satu bangsa besar dengan nama Indonesia. Disepakatinya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa Persatuan. Berbagai organisasi dari beragam daerah dapat berkomunikasi dengan
bahasa Indonesia, sehingga tidak terjadi salah paham/salah mengartikan seperti ketika menggunakan bahasa daerah.
Makna
Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.
- Satu Nusa memiliki bahwa Bangsa Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia. Nusa artinya pulau, tanah air, tanah tumpah darah, tanah tempat kita tinggal. Satu nusa berarti meskipun kita
terdiri atas beribu-ribu pulau tetapi satu tanah air yaitu Indonesia. - Satu bangsa artinya bahwa meskipun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan budaya yang beraneka ragam, tetapi kita tetap menyatu sebagai satu bangsa yaitu Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa persatuan. Bahasa nasional sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia agar dapat dimengerti oleh seluruh rakyat Indonesia.
- Satu bahasa mempunyai makna untuk mewujudkan persatuan bangsa kita harus menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Post a Comment for "Soempah Pemoeda"
Terima kasih telah membaca postingan pada blog saya. Silakan tinggalkan komentar, dimohon jangan menggunakan link hidup.
Terima kasih.
:) :)