Mari Tinggalkan Bahasa Alay
Sumpah
Pemuda, sudah 87 tahun telah berlalu dan setiap tahun dirayakan.
Diadakan upacara di sekolah dan instansi-instansi pemerintah untuk
memperingatinya. Berbagai macam pidato pun telah disiarkan mengenai
Sumpah Pemuda. Lalu, apa sebenarnya Sumpah Pemuda itu? Dan, bagaimana
bunyi ikrar Sumpah Pemuda tersebut? Sebelum membahas lebih lanjut,
mari kita menyegarkan otak untuk mengingat Ikrar Sumpah Pemuda.
SOEMPAH
PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua
:
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga
:
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta,
28 Oktober 1928
Ikrar
yang dibuat di Jakarta, 28 Oktober 1928 itu sebagai landasan bahwa
kita semua bertumpah darah satu, berbangsa satu dan menjunjung bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia. Namun, dewasa ini, kerap terjadi
perpecahan baik karena suku, ras, dan agama. Seharusnya kita semua
menyadari, hidup di tanah air ini, tentulah kita berdampingan dari
berbagai suku, ras, dan agama yang berbeda-beda, karena bangsa
Indonesia bangsa yang majemuk. Kita harus ingat dan sadar akan hal
itu. Jangan karena perbedaan itu menjadikan kita terpecah belah, hal
itu sama saja merusak bangsa sendiri.
Baca juga: Soempah Pemuda
Selain
hal itu, ada yang lebih memprihatikan lagi, yaitu cara menggunakan
Bahasa Indonesia. Entah saya yang kurang gaul dan beradaptasi dengan
anak-anak jaman sekarang, atau memang mereka tidak tahu penggunaan
bahasa yang baik dan benar? Kita memang tidak harus setiap saat harus
menggunakan bahasa yang baku, tetapi, jauhilah bahasa “alay” yang
tulisan dan katanya sangat jelas menyimpang dari penggunaan bahasa
yang baik.
Baca juga: Pahlawan Sejati
Kalau
bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu bangsa ini? Bangsa yang besar adalah bangsa
yang mampu melestarikan warisan-warisan dari leluhurnya, bukan
menghilangkan dan menjadikannya tidak baik. Sudah saatnya kita
mengajarkan kepada semua khalayak untuk menggunakan bahasa yang baik,
jangan menggunakan bahasa “alay atau gaul” seperti yang digunakan
oleh anak-anak jaman sekarang.
Baca juga: Selamat Hari Guru Nasional, 25 November 2015
Jangan
melupakan Bahasa Indonesia. Mari lestarikan dan singkirkan bahasa
alay!
Post a Comment for "Mari Tinggalkan Bahasa Alay"
Terima kasih telah membaca postingan pada blog saya. Silakan tinggalkan komentar, dimohon jangan menggunakan link hidup.
Terima kasih.
:) :)