Ingin Menjadi Dokter
INGIN MENJADI DOKTER
Oleh
: Ery Udya
Rio
adalah murid kelas 5 SD di salah satu sekolah dasar di daerah
Purbalingga, Jawa Tengah. Seperti anak-anak seusianya, dia sering
membeli jajan di luar sekolah dengan sembarang. Tak jarang dia
membeli jajan yang tidak terbungkus dengan rapi sehingga debu dengan
mudah menempel di makanan tersebut.
Sumber : http://id.theasianparent.com/ |
Ibunya
selalu menasehati agar tidak jajan sembarangan, tetapi Rio bandel.
Dia tidak pernah mendengarkan nasehat ibunya. Akibatnya kini Rio
menderita sakit perut. Dia hari ini sudah berkali-kali buang air
besar, sehingga tidak bisa masuk sekolah. Ibunya sudah memberikan
garam oralit untuk mengurangi diare Rio, tetapi belum sembuh juga.
Rio
terus-terusan mengeluh karena perutnya terasa sakit. Sampai tiga hari
Rio masih diare, akhirnya ibu mengajak dia untuk memeriksakan ke
dokter. Sebelum pergi ke dokter pun, ibunya harus pandai-pandai
membujuk Rio agar mau diperiksa.
“Rio,
kita ke dokter ya, biar kamu diperiksa dan diberikan obat yang tepat
untuk diare kamu,” ajak ibunya.
“Kenapa
tidak beli obat seperti yang ada di TV-TV itu, Bu?” tanya Rio, dia
takut ke dokter karena mengira dokter itu galak. “Obat yang muncul
di TV itu kan katanya manis, kita tidak perlu repot ke dokter,”
lanjutnya.
Ibunya
pun menggeleng karena anaknya begitu susah untuk diajak periksa ke
dokter.
“Rio...
Rio.. dokter itu bisa memeriksa penyakit apa yang diderita Rio, juga
akan memberikan obat dengan dosis yang tepat. Jadi, minum obat itu
ada aturannya, agar kita cepat sembuh dan tidak salah obat,” jelas
ibunya.
Sumber : http://www.rstebet.com/images/anak.jpg |
Setelah
mendengarkan penjelasan dari ibu, Rio pun mau ke dokter untuk
diperiksa meski dengan rasa yang takut. Bayangan Rio ketika ke klinik
dokter, dia akan disuntik dengan jarum yang begitu tajam. Kemudian,
akan diberi obat dengan rasa yang sangat tidak enak atau pahit.
Sampai
di klinik dokter, Rio diperiksa oleh dokter Rian. Hasil
pemeriksaannya adalah Rio terkena diare akibat makanan yang sudah
tercampur dengan bakteri dan kuman dengan jumlah yang sangat banyak.
Sama halnya dengan ibunya, dokter Rian juga menyarankan agar Rio
tidak jajan sembarangan lagi, demi kesehatan dan tidak mudah sakit.
Sepulang
dari tempat klinik, Rio masih teringat dengan dokter Rian yang begitu
baik dan sangat sopan terhadapnya. Rio pun ingin tahu tentang dokter
ke ibunya.
“Bu,
dokter Rian, baik sekali, ya?” tanyanya.
“Semua
dokter itu baik, Nak.” Jawab ibunya.
“Benarkah
itu?” Rio ingin tahu.
“Iya,
dokter itu baik kepada semua orang. Mereka mau merawat dan mengobati
orang yang sakit. Baik tua, muda, kaya atau pun miskin, semua
mendapatkan perawatan dan pengobatan yang baik dari dokter. Selain
itu, dokter juga sangat tulus dalam mengobati orang yang sakit.”
Jelas ibunya.
“Wah,
hebat ya, kalau sudah besar, Rio ingin jadi dokter.” Ucap Rian
dengan semangat.
“Boleh,
tapi ingat, kalau mau jadi dokter, harus rajin belajar dan jajan
sembarangan. Karena, dokter itu pintar dan selalu menjaga
kesehatannya.” Jawab ibunya dengan penuh senyum.
“Baik,
Bu, Rio pasti akan rajin belajar dan tidak akan jajan sembarangan
lagi,” balas Rio, kemudian memeluk ibunya.
Sejak
itu, Rio tidak lagi membeli jajan di pinggir jalan yang tidak
terbungkus rapi. Selain sudah tercampur dengan debu dan kuman, Rio
juga ingin berhemat. Sehingga Rio lebih sering membawa bekal dari
rumah. Selain masakan ibunya yang enak, sudah pasti bersih dan sehat.
***SELESAI***
Hikmah
cerita :
Jangan
jajan sembarangan apa lagi jajanan yang kemasannya tidak baik, karena
akan dengan mudah debu dan kuman masuk ke makanan, sehingga bisa
menimbulkan sakit perut. Jika sakit, berobatlah ke dokter agar
diperiksa dan diberi obat sesuai dengan dosis yang tepat, agar kita
tidak salah minum obat.
Post a Comment for "Ingin Menjadi Dokter"
Terima kasih telah membaca postingan pada blog saya. Silakan tinggalkan komentar, dimohon jangan menggunakan link hidup.
Terima kasih.
:) :)