Prompt #110 - Liburan Bersama Ayah

Liburan Bersama Ayah

Oleh : Eri Udiyawati

Tiga tahun telah berlalu, masih teringat jelas dalam ingatan saat ibu tertabrak pengendera motor ugal-ugalan. Saat itu usiaku masih 8 tahun. Semenjak kepergian ibu ke surga, ayah yang menggantikan semua pekerjaan ibu dan kasih sayangnya. Seringkali kulihat ayah keteteran dengan pekerjaan rumah, mengurusku, mengantar ke sekolah dan dia juga berangkat kerja.

Banyak yang menyerankan agar ayah mencari pengganti ibu, namun bersikukuh menolaknya. Hingga hari ini, tepat di ulang tahunku yang ke 11, kulihat kesedihan di wajahnya karena tanpa ibu. Saat dia membantu membuka kado dari teman-teman dan keluarga yang lain, di wajah ayah tampak jelas kerinduan pada ibu.

“Ayah,” ucapku.

“Apa ayah ingin bertemu dengan ibu? Sama sepertiku?” lanjutku. Ayah hanya mengangguk.

“Rere kangen, tidak ada kado spesial dari ibu,” aku merengek mengeluarkan bongkahan kristal dari mataku.

Ayah memelukku erat seraya berbisik, “Besok kita liburan menemui ibu.”

Sesuai janji ayah, esok pagi kami bersiap. Ayah membeli serangkaian bunga mawar segar untuk diberikan kepada ibu. Tak lama kemudian pun sampai di sebuah pemakaman dengan batu nisan 'Cinta Dewi Lestari bin Reksaharjo. Lahir 31 Juli 1980, Wafat 5 April 2013'. Ayah meletakan serangkaian bunga mawar pada nisannya. Lalu, kami berdoa agar ibu ditempatkan di surga Ilahi.

“Pulang, yuk,” ajak ayah. Aku menggeleng.

“Ibu, bagaimana di sana? Surga itu indah, kan, Bu? Rere ingin bertemu ibu, rere rindu sekali. Oh, ya, Bu, Rere punya begitu banyak cerita. Semenjak ibu pergi, ayah sering tidur larut, ayah masak sendiri, dan semua pekerjaan dilakukan sendiri oleh ayah. Bahkan ayah pernah masak di malam hari karena aku lapar. Ibu, apakah bisa aku memohon pada Tuhan, agar ibu kembali lagi pada kami? Aku rindu, ayah pun begitu....”

Belum sempat semua kuungkapkan, ayah segera menggendongku masuk ke mobil untuk pulang ke rumah. Aku hanya menangis, begitu pun ayah.

***Selesai***