7 Hal Yang Menjadi Suka Duka Seorang Banggar
Hallo,
selamat Hari Senin, semangat terus. Selamat kembali beraktivitas
rutin dengan kerjaan yang menumpuk di awal bulan. Dan, berbicara
tentang pekerjaan, pernah tidak mengalami ‘cap’ atau ‘label’
yang ditujukan kepada diri sendiri? Baik oleh atasan, teman atau
bahkan dari customer maupun supplier? Kali ini saya ingin berbagai
pengalaman tentang suka dukanya menjadi seorang yang berhubungan
langsung dengan finance sebuah perusahaan.
Baca juga: Cara Mudah Cek Saldo JHT
Bahwasannya
di setiap perusahaan tentulah memiliki badan anggaran (banggar)
keuangan untuk membiayai kelancaran perusahaan. Nah, menjadi banggar
tentunya kita dekat dengan yang namanya harga barang, jadwal
pelaksanaan kerja/proyek, jadwal pembayaran, dan lain sebagainya.
Dan
berikut merupakan suka duka menjadi seorang banggar :
1.
Menjadi Sumber Informasi Harga yang Akurat
Hal
ini sudah pasti melekat bagi seorang banggar, karena setiap hari
harus menginput data keuangan untuk operasinal perusahaan. Meski
tidak menghafalnya secara langsung, karena setiap hari berkutat, maka
dipastikan 95% daftar harga barang-barang yang dibelanjakan hafal di
luar kepala.
Karena
hal tersebut, sering kali teman-teman mau berbelaja bertanya terlebih
dahulu. Bahkan yang lebih parahnya, teman mau membangun rumah, tanya
harga material-material ke saya, dan bukan hanya itu mereka juga
meminta rekomendasi supplier mana yang harganya lebih murah dan
barang berkualitas bagus. Okay, itu tentang material bangunan, it’s
okay, lah, saya hafal karena perusahaan sering membuat tempat/gedung
baru untuk tambahan ruang kerja. Yang kadang tidak masuk akal, ada
juga yang tanya perabotan rumah tanggan beserta furniture, dengan
harga ekonomis itu beli di mana? Kalau yang ini saya tepok jidat
saja.
2.
Sering Dijadikan Konsultan Keuangan Oleh Teman-temannya
Karena
sudah tahu harga barang secara akurat, tentunya banyak teman yang
sering berkonsultasi ketika hendak membeli sesuatu. Tidak jarang
mereka mengatakan mempunyai sejumlah uang dan ingin membeli barang,
tetapi harus dengan harga yang murah, kualitas yang bagus. Kadang
ikut rempong dan memikirkan jalan keluar atau memberikan solusi
kepada teman yang sedang merencanakan sesuatu itu. Mereka juga sering
bertanya-tanya tentang investasi yang baik itu bagaimana. Padahal,
banggarnya sendiri keuangan pribadinya masih kocar-kacir. Di
tanggal tua, seringlah miris.
3.
Dicap Sebagai Orang yang Pelit dan Menyulitkan
Ini
yang tidak enak dan sangat menyebalkan. Kadang kala, sebagai banggar
itu memaksanya menjadi seorang yang sangat teliti dan ‘curigaan’
ketika hendak mengeluarkan uang perusahaan. Seorang banggar pasti
akan mengeluarkan pertanyaan-pertanyan seperti, ‘Apakah benar
dengan dana yang dikeluarkan sampai sebesar itu?’ Untuk itu, sering
kali menanyakan kembali atas permintan pengeluaran uang yang mereka
minta. Dengan demikian, sebagian orang akan mengecap bahwa banggar
adalah orang yang pelit dan menyulitkan dalam hal pengajuan dana.
Sebenarnya
bukan begitu, karena di banggar resikonya tinggi, tentulah memerlukan
ketelitian dan kejelasan dalam setiap pengeluaran uang perusahaan.
4.
Dibenci Sebagian Orang
Ini
juga yang menyebalkan dan sudah menjadi rahasia umum. Setelah dicap
sebagai orang yang pelit dan menyulitkan, tentu membuat sebagian
orang enggan bersinggungan dengannya bahkan sampai ada yang membenci.
Tapi, sebagai banggar yang baik, hal itu tetap diterimanya dengan
lapang dada, meskipun mereka sering membawa ketidaksukaan itu ke luar
perusahaan (dihubungkan dengan hal pribadi).
5.
Sering Disangka Cari Muka ke Atasan
Haduh,
hari gini kerja cari muka? Enggak banget deh, boss juga lebih paham
siapa yang beneran kerja dan siapa yang makan gaji buta. Tetapi,
lagi-lagi karena ketelitian dan kejelian seorang banggar, menyebabkan
orang mengira bahwa itu hanya sebuah akal agar terlihat bekerja dan
mendapatkan jabatan yang tinggi. Hei, tahukan kalian? Yang dilakukan
banggar itu meneliti, memahami, mengoreksi, dan mengatur keuangan
perusahaan sesuai dengan budget yang telah direncanakan dan disetujui
oleh manajemen perusahaan. Kalau asal memakai uang dan tidak jelas,
siapa yang mau bertanggungjawab?
6.
Pandai Mengatur Jadwal Pembayaran
Dalam
hal ini banggar bersinergi dengan kasir dan bagian pembelian.
Memilah-milah faktur-faktur mana yang akan jatuh tempo. Sehingga
tidak setiap hari melakukan pembayaran, namun dua kali dalam
seminggu, dan pembayaran dilakukan oleh kasir baik melalui cek, cash,
transfer maupun BG (bilyet giro)
7.
Pengamat Ekonomi yang Andal
Hehehe....
Bolehlah kalau yang ini senyum sedikit. Karena memang semua daftar
pengeluaran perusahaan tercatat dan tersusun rapi, setiap bulan
dibuatkan grafik dengan keterangan yang jelas. Dengan hal itu,
banggar bisa membaca naik/turunnya pengeluaran perusahaan dan
mengetahui setiap detail hal-hal yang menyebabkan besar/kecilnya cost
perusahaan. Biasanya, hal ini sangat diperlukan oleh owner perusahaan
untuk melakukan langkah selanjutnya.
Nah,
itulah tujuh hal yang menjadi suka duka seorang badan anggaran
perusahaan. Semua yang dikerjakannya, bukan bermaksud untuk apa-apa
selain menjaga kestabilan keuangan perusahaan serta jelasnya
penggunaan dananya. Sehingga aliran dana tersebut jelas dan
transparan dan tidak ada penyalahgunaan.
Semoga
bermanfaat.
Post a Comment for "7 Hal Yang Menjadi Suka Duka Seorang Banggar"
Terima kasih telah membaca postingan pada blog saya. Silakan tinggalkan komentar, dimohon jangan menggunakan link hidup.
Terima kasih.
:) :)