Ribetnya Mencari Pekerjaan
Hallo,
tetap semangat di Jumat berkah ya. Kali ini saya posting tentang
pengalaman pribadi. Iya, pengalaman dari seorang yang sudah
berkecimpung di dunia kerja hampir 9 tahun. Cukup lama rupanya saya cari duit tapi belum kaya.
Heeee...
Langsung
saja deh, mungkin informasi ini cocok untuk teman-teman atau
adik-adik yang baru lulus dan mencari kerja. Bahwasannya ketika
melamar suatu pekerjaan perlu memiliki beberapa syarat dan tahapan.
Untuk syarat-syarat, saya yakin dan percaya kalau teman-teman sudah
tahu semuanya. Yang paling penting memang ijazah diikuti transkip
nilai, foto copy KTP, foto copy Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK), Kartu Kuning (Kartu Pencari Kerja) dan beberapa sertifikat
keahlian yang mendukung.
Di mana ada lowongan kerja? |
Itu
semua hanya perlengkapan administrasi, dan tahap selanjutnya ada
tahapan-tahapan yang lebih ribet untuk melamar pekerjaan. Ini dia
tahapan dalam melamar pekerjaan yang kalau gak kuat hati, bubar
daahh.
1.
Wawancara (Interview) Pertama
Wawancara pertama |
Hal
pertama setelah kita mengirimkan berkas lamaran, pasti akan
diwawancarai oleh Human Resource Departement (HRD /
Personalia). Di sini, bagi mereka-mereka yang memiliki nilai akademis
dan sertifikat keahlian, biasanya tidak terlalu banyak pertanyaan.
Mereka akan langsung diprioritaskan untuk test selanjutnya. Hmm,
sedikit diskriminasi ya? Bagaimana dengan mereka dengan nilai
pas-pasan? Tenang saja, hal yang paling utama adalah menjawab semua
pertanyaan dengan jujur dan percaya diri. Yakinkan kepada HRD kalau
nilai akademis bukan jaminan bisa kerja dengan baik.
Untuk
pandangan mata, lihatlah ke depan (ke HRD), jangan bermain
jari-jemari karena grogi. Lebih baik kedua tangan ditaruh meja ketika
diwawancara.
Untuk
semuanya, jangan pernah menjawab, "Ingin mencari pengalaman,"
ketika ditanya mau kerja di tempat tersebut. Kalau jawaban seperti
itu, langsung deh didiskualifikasi, meski HRD gak bilang begitu. Para
HRD itu memegang prinsip, mencari karyawan untuk bekerjasama dalam
menjalankan perusahaan. Hanya menerima orang-orang serius bukan
sekedar mencari pengalaman. Kalau pengalaman kerja biasanya didapat
dari Prakerin (Praktek Kerja Industri) alias Magang pas kuliah.
2.
Sederet Test Harus dilalui
Siap menghadapi test? |
Setelah
seleksi wawancara lolos, pihak HRD akan mengirimkan undangan baik by
email, surat atau telepon untuk memberikan informasi test
selanjutnya.
Untuk
test pertama tentu saja psikotest. Haaa.. sudah terbiasakan?
Test ini memang sedikit menjebak. Dulu pun saya untung-untungan, iya
untung sering latihan di beberapa situs online yang
menyediakan test-test seperti itu.
Setelah
test tersebut, jika peserta tidak banyak, maka akan dilanjutkan test
keahlian komputer. Kalau peserta banyak test dilakukan di hari
berikutnya. Untuk test komputer ini cukup mudah dan simple, biasanya
hanya membuat surat di Ms. Word dan mengerjakan soal-soal dengan
rumus di Ms. Excel. Yang mau melamar kerja, silakan diingat-ingat
rumus IF, Hlookup, Vlookup, dan lainnya, ya. :D :D
3.
Wawancara (Interview) Final
Siap kerja? Atau cuma mau online? |
Di
tahap ini, biasanya hanya menyisakan segelintir orang dari beberapa
tahapan test. Kalau peserta pelamar banyak, pasti akan diambil 5
terbaik dari nilai akademis, wawancara pertama, sikap (attitude),
test psikotest dan test komputer. Di bagian ini HRD sering kali
menjebak dengan pertanyaan, berapa gaji yang diinginkan. Lebih baik
jawab saja, sesuai dengan prosedur dan standar di perusahaan yang
berlaku.
Pasalnya
kalau langsung menjawab berapa nilai gaji, HRD pun enggan untuk
menerimanya (kalau mintanya terlalu tinggi dari standard).
Karena, sebenarnya setiap perusahaan memiliki gaji standard untuk
setiap karyawan baru. Standard itu berdasarkan UMK kota tersebut dan
banyaknya kapasitas produksi yang laku terjual, dan
peraturan-peraturan lain yang berdasarkan Pemda dan Kebijakan
Manajemen. Kedua hal itu harus bersinergi dan saling
mendukung/melengkapi.
Kemudian,
jika pelamar untuk ditempatkan sebagai staff biasa (tidak ada
jabatan), wawancara ini benar-benar final, tunggu saja besok hari ada
panggilan atau tidak. Sedangkan yang dibutuhkan sebagai Supervisor
atau Manager, wawancara akan dilanjutkan oleh pihak manajemen yang
lebih tinggi lagi. :D
Ribet,
ribet, ribet.
4.
Masuk Dunia Kerja
Sudah nyaman, tinggal tingkatkan etos kerja |
Nah,
kalau ini, berarti teman-teman sudah fix diterima kerja. Untuk hari
pertama, dari HRD akan menjelaskan sistem kerja, dari mulai masuk,
jam istirahat, jam pulang dan peraturan-peraturan yang terkait dengan
perusahaan serta informasi gaji. Di sini, karyawan baru melakukan
training selama tiga bulan, untuk bulan pertama dikhususkan untuk
pengenalan lingkungan dan cara kerja masing-masing departemen. Untuk
bulan selanjutnya mulai kerja di bidangnya (sesuai departemen yang
dimasuki karyawan baru tersebut).
Setelah
tiga bulan, karyawan baru akan direview bagaimana kinerjanya, jika
bagus, selanjutnya akan tanda tangan kontrak kerja, bisa satu tahun,
bisa dua tahun, yang nanti jika kinerjanya bagus, akan diangkat
menjadi karyawan/pegawai tetap.
Sedangkan
hasil review kinerja kurang bagus, perusahaan akan memberikan
kesempatan tiga bulan lagi. Kalau tidak bagus, ya sudah, langsung out
dari tempat kerja itu.
Selanjutnya
kalau sudah diterima dan mendapatkan kontrak baru. Bekerjalah dengan
baik. Kalau gaji dirasa cocok dan teman-teman baik, bolehlah
dipertahankan kerja di tempat itu. Tapi, kalau ada sesuatu yang
membuat tidak nyaman atau tertekan, boleh juga mengundurkan diri. :)
Baca juga : 7 Hal Yang Menjadi Suka Duka Seorang Banggar
Itulah
tahapan seseorang mendapatkan pekerjaan yang saya lihat, rasakan dan
dengar. Cukup melelahkan dan menyebalkan. Bagaimana dengan di tempat
teman-teman?
Sesungguhnya,
alangkah senangnya kalau punya usaha sendiri ya?
Semoga
bermanfaat. :)
--
Sumber foto dari : www.pixabay.com
Duh, postingan mbak Ery jadi bikin aku ingat kembali sama masa-masa kerja di kantor dulu. Penuh perjuangan :D
ReplyDeleteiyaa.. melamar kerjaa itu gak semudah daftar sekolah :D
Deletemba mau menanggapi perjanjian kerja dilakukan di awal sebelum mereka masuk kerja atau h+1 kerja akan dilakukan tandatangan kontrak jika yang mba tuliskan diatas setelah 3 bulan itu merugikan kedua belah pihak. Jika keadaan yang mba sampaikan diatas tidak ada status u/ karyawan tsb selama 3 bulan. Kalaupun ada review tetap diawali tandatangan kontrak kerja.
ReplyDeleteIya, kalau di tempat saya ini selama 3 bulan pertama masih dianggap training, jadi belum bisa full fasilitas, setelah lolos training, baru ada perjanjian untuk kerja minimal 1 tahun.
DeleteAhaha.. Setuju endingnya.. Alangkah senangnya klo pny usaha sendiri ya
ReplyDeleteYupzz... memang yg paling bik itu buka usaha sendiri :)
Delete