8 Keseruan yang Terdapat di Festival Gunung Slamet II, Sampai ngeJazz Bareng Isyana Sarasvati
Photo by NOTOMOTO
Hallo, apa kabar kawan-kawan? Lagi pengen pamer nih, boleh ya? Sedang hot juga di wilayah kami. Karena baru saja di daerah kami mengadakan event yang menakjubkan, perpaduan unsur budaya, wisata, spiritual dan musik. Pagelaran yang menginjak usia kedua kalinya ini memang sedikit berbeda. Warna warni keseruannya membuat siapa saja antusias untuk menikmati dan mengikutinya.
Lalu, seperti apa si acara ini? Sampai-sampai menjadi sorotan?
Dan berikut merupakan rangkaian acara Festival Gunung Slamet (FGS) II dari Kamis (13/10) hingga Sabtu malam (15/10).
1. Pengambilan Air Suci Sikopyah dengan Lodhong
Para pembawa lodhong berjalan menuju Tuk Sikopyah (Photo by Dinas Pariwisata Purbalingga) |
Selanjutnya dilaksanakan ritual nyiduk banyu (mengambil air) dari Tuk Sikopyah (mata air Sikopyah). Mata air ini sangat istimewa karena meski musim kemarau, airnya tidak pernah kering, terus mengalir dan memberikan tetesan kehidupan pada setiap makhluk di sekitarnya khususnya di Desa Serang, Karangreja, Purbalingga.
Dengan adanya ritual tersebut, Purbalingga pun kembali menyabet rekor MURI 'Terbanyak dan terunik' untuk pengambilan air menggunakan lodhong. Terbanyak memang diikuti sebanyak 777 peserta, dan Terunik, karena tempat untuk mengambil air yang disebut lodhong ini sangat unik. Di zaman yang serba modern saat ini, tentunya sangat jarang dijumpai tempat pengambilan air semacam itu. Namun, di FGS II, kearifan lokal tetap terjaga dan dilestarikan.
2. Pagelaran Wayang Kulit yang Mempesona
Pagelaran Wayang Kulit yang menakjubkan (Photo by Humas Purbalingga) |
3. Perang Tomat yang Seru
Perang Tomat yang meriah (Photo by Dinas Wisata) |
Meski masih jauh berbeda dengan festival yang ada di Spanyol (karena di sana menghabiskan Tomat 16 ton, dan di sini hanya tiga kuintal, itu pun tomat yang sudah tidak layak makan/jual). Namun kegiatan ini cukup membuat semua orang ikut tertawa dan bahagia.
4. Lomba Mewarnai dan Melukis
Ratusan anak-anak mengikuti lomba mewarnai dan meluksi (Photo by Humas Purbalingga) |
Waktu yang diberikan untuk melukis selama sembilan puluh menit. Semua siswa berkesempatan memberikan lukisan yang menawan dengan tema ‘Gunung Slamet'. Tujuannya agar anak-anak mengenal sejak dini tentang lingkungan alam dan bagaimana cara menjaganya untuk keberlangsungan makhluk hidup.
5. Parade Band Pelajar yang Meriah
Parade Band yang dimeriahkan 6 group band Purbalingga (Photo by Dinas Wisata) |
Dengan adanya parade band seperti ini kita bisa melihat bibit-bibit musisi masa depan dari Purbalingga. Dan berharap mereka terus berkembang untuk menciptakan karya-karya yang penuh inspirasi serta memberikan warna tersendiri bagi musik tanah air.
6. Parade Seni Budaya yang Dimeriahkan 7 Kabupaten
Tari Lenggasor dari Purbalingga (Photo by Dinas Wiata) |
Masing-masing kabupaten menampilkan kesenian unggulannya, seperti Kuda Lumping dari Kebumen, Lengger dari Brebes, Kesenian Sindren dengan aroma mistis dari Pemalang, Lengger Banjar Baru dari Cilacap, Tari Lenggasor dari Purbalingga, Drama Cerita Kolosal dari Banjarnegara, dan ditutup dengan kesenian Lengger dan Calung khas Banyumas.
Semarak, itulah satu kata yang mampu untuk mengungkapkan Parade Seni Budaya dari 7 Kabupaten ini. Selain untuk mengenalkan kesenian dari masing-masig daerah juga sebagai pelestarian seni dan budaya agar tidak terkikis oleh zaman yang terus berkembang menjadi modern.
7. Karnaval Budaya Desa Serang, Karangreja
Musik tradisional ikut memeriahkan Karnaval Budaya (Photo by Sumie) |
Juga diikuti kesenian khas seperti kentongan, pakaian adat kirab, tumpeng dan repeplika binatang-binatang yang ada di Gunung Slamet. Oh, sungguh menakjubkan.
Pokoknya seru deh, dari berbagai acara sampai ikut 'rebutan sayur' (dok. pribadi) |
Mereka semua berjalan menuju Rest Area, di mana selanjutnya dilaksanakan Ruwatan Agung, Kirab Air Sikopyah, Kirab Tumpeng dan Grebeg Sayur (hasil bumi). Semua lapisan masyarakat berkumpul di titik ini, termasuk saya dan teman-teman serta beberapa photographer. Dan, event seperti ini memang tidak akan dibiarkan begitu saja oleh juru tinta maupun blogger dan juru kamera.
Baca juga : Perfect Wedding with NOTOMOTO
They are professional photographers (dok. pribadi) |
Baca juga : Perfect Wedding with NOTOMOTO
Yupz, lengkap sudah rasanya, ketika blogger bertemu dengan photographer profesional. Tentunya saling narsis dan tertawa bersama untuk mengabadikan momen langka seperti ini.
Siapa sih yang tak kenal dengan Isyana Sarasvati? Seorang penyanyi cantik, muda nan bertalenta ini hadir dan memberikan penampilan yang epik di malam Festival Jazz Gunung Slamet. Dara yang memiliki suara emas ini menghidupkan malam Minggu di Rest Area Serang. Udara dingin yang menyelimuti tak dihiraukan lagi karena terhipnotis dengan performance Isyana yang elok melantukan lagu andalannya. Apalagi ketika ‘Tetap di Dalam Jiwa' dilantukan dengan merdu, bagi yang baperan sepertiku tentunya akan makjleb ke dalam relung-relung sanubari.
8. Puncak FGS ngeJazz Bareng Isyana Sarasvati
Penampilan Isyana Sarasvati di atas panggung (Photo by Notomoto) |
Itulah rangkaian yang seabrek dari FGS II, melelahkan namun memberikan warna tersendiri untuk seni, budaya dan pariwisata khususnya di Serang yang merupakan kaki Gunung Slamet. Semoga di FGS III, tahun depan tentunya, bisa menghadirkan sesuatu yang lebih fenomenal lagi.
Dan tetap semangat untuk panitianya. Terus berkarya, semangat untuk membangun Purbalingga. Untuk warga Serang, kalian semua luar biasa, dari anak-anak hingga dewasa, laki-laki dan perempuan, tetap kompak terus dan semangat juga tentunya. ^_^
festival yang dilakukan 3 hari tapi banyak juga ya keseruannya ..
ReplyDeletesaya suka tuh mba lihat custom unik, bagus warnanya cerah seperti hewan merak :)
Iya seru banget, warna warni deh pokoknya :)
DeleteWuih seru. Banyak ya acaranya..
ReplyDeleteiya, tiga hari full, jadi acaranya komplit
DeleteSeru. Acaranya banyak, termasuk budaya ya.
ReplyDeleteiya, ini salah satu cara untuk melestarikan budaya di tempat kami :)
DeleteIndonesia itu kaya sekali budayanya, perang tomatnya seru hehe
ReplyDeleteIya, setiap daerah memiliki budaya yg khas dan menarik. Perang tomat emang kocak hihihi
DeletePurbalingga juga ternyata banyak budayanya ya.. Dan sampe sekarang masih dilakukan semua tradisinya. Keren :)
ReplyDeleteMakasih, Mbak. Iya nih tradisi terus dilakukan, biar generasi penerusnya mengenal dan mengerti budaya-budaya yg ada :)
DeleteAku belum pernah datang ke festival seperti ini. Padahal bisa belajar banyak budaya ya mba
ReplyDeleteIya, unik dan menarik kalau ada festival begini :)
DeleteSeruuuu banget mbak, wowww mudah2an nanti ada kesempatan menyaksikan langsung festival budaya. Ada Isyana nya ihhhhh cantikkk bingits
ReplyDeleteIya xixixixi... cantik bingiit.. suaranya juga oke punya
Deleteahhhh seru banget, festivalnya masih kental dengan budaya, aku kalo jadi baru mau ke gunung slamet bulan desember
ReplyDeleteSiip laahh, oke deh, Mbak.. kalau jadi colek aku ya, mudah-mudahan bisa mendaki bareng mba Ev :)
DeleteSeru bangat nih acaranya, mupeng bangat lihatnya, pengennya sih lihat langsung pasti asyik bangat, sayangnya jauh sih *kalo jalan kaki hahahahah
ReplyDeletehehee, besok bulan Desember ke tempat saya, pasti akan menemukan yang seperti ini lagi :)
DeleteYa elaaaaah,, apa perlu minta endorse dari PT KAI :D hihihihi
baru tahu mbak kalau Purbalingga ada acara kebudayaan, eh tapi yang perang tomat itu enak banget, kalau aku ikutan, malah nggak lempar tomatnya, langsung aku makan aja :D
ReplyDeleteiya, seru loh, hmmm, lempar langsung ditelan ya tomatnya, hihihi :D
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMantap ... ngmg2 foto yg di IG lg promo kerudung biru yaaa wkwkkk
ReplyDeletebuahahaha.. enggak dipromoin :P
Delete