Review Film FF8: Antara Kecepatan dan Hacking
Hello, Guys..
Kali ini aku mau review film yang beberapa bulan lalu aku tonton. Dan jangan protes, dulu pas pertengahan April, aku sok sibuk, jadi boro-boro nulis panjang kali lebar ngereview film. Ini baru sempet. Dan film yang aku review, yeah, film apalagi kalau bukan Fast and Farious 8. Dari beberapa ulasan banyak yang mengatakan filmnya bisa ketebak dan mengecewakan. Benarkah begitu?
Review Film Fast & Furious 8
Dom dan Letty sedang menikmati liburan atau tepatnya honeymoon di Havana, Kuba. Seperti biasanya, dia menghabiskan waktu untuk balapan mobil. Kali ini karena sepupu Dom yang membuat ulah. Beruntung saja, lawan balapnya orang baik dan memegang teguh sebuah kehormatan. Sesuai balapan (yang mengharuskan mobil tua sepupu Dom hancur dan masuk ke laut), Dom melanjutkan untuk berbulan madu dengan Letty. Mereka berdua menikmati pemandangan dan malam indah di apartemen mewah kota. Pagi itu, Dominic Toretto tampil sangat elegan. Berjalan menyusuri blok-blok bangunan. Dia menjinjing tas kertas dan terselip ada sekuntum mawar merah. Ah, tentunya itu untuk Letty, istri tercintanya. Dalam perjalanan, ia berhenti, melihat seorang wanita yang terlihat susah memperbaiki mobilnya. Dom menghampiri dan mengecek kerusakan mobilnya. Namun, tak disangka, itu sebuah jebakan. Wanita itu sengaja mencopot sakla benrsin agar bisa menghenitkan Dom dan menghampirinya. Bahkan, beberapa kedai kopi dan toko lainnya sengaja dibuat tutup olehnya agar Dom melewati jalan tersebut.
Wanita itu memberikan sebuah ponsel kepada Dom, memintanya untuk bekerjasama dan berkhianat dengan teman-temannya, bahkan istrinya. Dom termenung. Bahkan sampai di apartemen pun dia masih termenung. Memikirkan apa yang sebenarnya dimau oleh wanita berambut panjang nan pirang itu.
Di sisi lain Luke Hobbs, menerima perintah untuk mengambil kode senjata EMP di Berlin. Dia menyanggupi dan langsung menghubungi Dom. Setuju. Seperti biasa, Dom, Letty, Tej, Roman dan Hobbs, serta kehadiran baru si cantik Ramsey, bekerjasama di Berlin untuk mendapatkan benda kecil tersebut. Hobbs yang membawa benda itu. Saat mereka berpencar, Dom langsung menyenggol keras mobil Hobbs hingga terjungkal. Hobbs tak percaya Dom membelot dan mengambil benda penting itu. Mirisnya dia kabur dan sudah ada pesawat yang sedang menunggunya.
Dom bergabung dengan wanita yang dipanggil Chiper. Dia ingin membuat Dom menjadi sosok penjahat yang penuh kebebasan. Hal itu pun dia lakukan dengan menyandera Elena dan Bayi kecilnya yang dinamai Marcus (nama tengahnya). Itu buah hati Elena dan Dom. Ancamannya sangat mengerikan, jika tidak menuruti, Elena atau Bayinya yang mati.
Dan hal itu pun terjadi ketika Dom berhasil merampas kode nuklir namun diambil Letty. Sedangkan yang berhasil mengambilnya adalah Rhodes-kekasih Chiper. Karena hal itu, saat kembali ke pesawat, Elena ditembak di depan Dom.
Sementara itu, Letty dan teman-temannya berusaha untuk mencari keberadaan Dom. Dengan kecerdikan Ramsey, Nobody, mereka berpendapat bahwa Dom dan tim Chiper akan mengambil kapal selam milik Rusia yang telah dibajak oleh sindikat radikal. Dan perkiraan itu pun benar. Tak ambil waktu banyak lagi, mereka segera ke Rusia. Dibaluti dengan jaket tebal karena tempat itu merupakan hamparan salju.
Dari kejauhan, mereka melihat kedatangan Dom menuju kapal selam, dengan gelombang EMP yang dia curi ketika di Berlin, maka penjagaan dan serangan dari udara pun mati, tiada daya. Setelah Dom pergi dari kapal selam itu, Hobbs dan rombongan menuju kapal selam. Tej, Roman dan Nobody small mencoba mencari chip yang bisa mengaktifkan nuklir. Sedangkan Ramsey mencoba meng-hack kapal selam agar tidak jadi berjalan. Namun, tak disangka, Chiper dari atas pesawat lebih cerdas untuk mengendalikan kapal selam dan memblock akses Ramsey, yang membuatnya gagal menghentikan kapal selam. Mereka pun bergegas.
Sedangkan di darat, Rhodes mati dibunuh Dom-yang akhirnya dia kembali ke tim mereka. Membantu mereka menyelamatkan diri dari serangan yang dikirim Chiper sebelumnya, serta yang paling bahaya, tembakan rudal dengan mengincar suhu panas. Dengan berani Dom memancarkan api pada mobilnya, sehingga rudal itu mengejarnya, namun dengan kecerdikannya dia berbalik arah menuju kapal selam, dan yang meledak tentunya kapal selamnya. Di dalam pesawat, Chiper tak menyadari, bahwa ada dua orang yakni Dekcard dan Owen Shaw untuk mengambil anaknya Dom. Pertempuran di dalam pesawat pun terjadi yang membuat Chiper melarikan diri menggunakan parasut.
Dan pada akhirnya mereka selamat. Saat terakhir, Dom mengenalkan putranya, dan diberi nama 'Brian'.
Baca juga : Review Film: Fast and Furious 7
Kesimpulan
Dari beberapa review yang aku baca memang benar adanya, bahwa film ini mudah ditebak. Hal yang sangat mencolok adalah ketika Deckard ditembak oleh Dom. Di adegan tersebut, Deckard langsung tersungkur dan dianggap meninggal. Padahal kalau film pemeran utamanya meninggal begitu tentu saja jadi kurang seru. Dan yang paling membekas adalah sifat dari Dom, dia yang sangat mencintai Letty dan keluarganya, tak mungkin berkhianat begitu saja, tentu saja dia akan memikirkan segala cara agar bisa bebas dari Chiper. Salah satunya dengan cara menemui Mami dari Deckard dan Owen.
Untuk keseruan film yang cukup menegangkan tentu saja pada saat di New York, di mana semua mobil berjalan sendiri untuk memblock Perdaa Menteri dari Rusia, tumpukan mobil terlihat seperti sampah. Selain itu, di saat-saat terakhir film, ketika mereka di tengah salju diserang beberapa rombongan dengan rudal, bahkan Tej merelakan mobil Lambo orange untuk tenggelam di dalam salju yang mencair.
Ya, begitulah kiranya review film FF8 dari aku, semoga di FF9 filmnya jauh lebih bagus dan tidak mudah ditebak.
Post a Comment for "Review Film FF8: Antara Kecepatan dan Hacking"
Terima kasih telah membaca postingan pada blog saya. Silakan tinggalkan komentar, dimohon jangan menggunakan link hidup.
Terima kasih.
:) :)