Film My Generation : Realita Kehidupan Anak Remaja Masa Kini
Haii Guys, selamat hari
Jumat. Sebentar lagi weekend,
pasti semangat banget ya kayak anak remaja. Loh, kok anak remaja?
Iyes, karena usia remaja merupakan usia yang memiliki emosi dan
semangat yang meletup-letup.
Dan berbicara tentang remaja,
karena saking semangatnya terkadang mereka lupa kendali diri. Lebih
menyukai kebebasan dan hidup denfan pilihannya. Tanpa disadari,
kelakuan mereka bertentangan dengan pemikiran orang tua yang
mengharuskan anak itu begini dan begitu.
Terlebih anak muda zaman now,
pengaruh dari sana sini begitu banyak, yang kalau enggak kuat iman,
bisa-bisa terjerumus ke dalam lembah hitam.
Kenakalan-kenakalan tersebut bermacam-macam variasi; dan yang
menjadikan anak begitu, tak lain dan tak bukan orang tuanya sendiri.
Bagaimana mereka mendidik anak, sudah baik, atau malah bersikap
otoriter? Hal-hal kecil saja di rumah nampu membuat seorang anak
berontak dan menentang. Mereka bukan tidak mau menghormati, melainkan
lebih ingin dianggap dan diberi kepercayaan.
Pic from Instagram My Generation Film
Masalah-masalah lain pun banyak
yang dihadapi anak remaja masa kini. Sehingga dari realita tersebut,
seorang sutradara andal, Mba Upi
membuat film yang bertajuk kehidupan anak remaja zaman now dengan
judul My Generation yang
diproduksi oleh IFI Sinema. Film
ini merupakan tontonan segar yang akan membawa kita ke masa muda
dulu. Sama kah kita dengan kenakalan yang dilakukan anak remaja saat
ini?
Di film ini mengisahkan empat
orang anak SMA yang bersahabat dekat. Mereka ialah Zeke, Konji, Suki
dan Orly. Di awal cerita, mengisahkan kegagalan mereka untuk pergi
berlibur karena video yang mereka buat tersebar dan viral. Apesnya
video itu berisikan protes mereka terhadap guru, sekolah dan orang
tua. Akhirnya mereka dihukum tidak boleh pergi liburan.
Karena tidak jadi liburan,
akhirnya justru membawa mereka pada kejadian-kejadian yang memberi
pelajaran sangat berarti dalam kehidupan mereka. Selain itu, dalam
film ini menyuguhkan empat karakteristik yang berbeda dengan konflik
yang dihadapi pun berbeda pula.
1.
Masalah kesetaraan gender
Quote by Orly. Pic from Instagram My Generation Film
Hal ini dialami oleh Orly.
Karena dia seorang remaja perempuan yang kritis, pintar dan
berprinsip. Dia mencoba memberontak akan kesetaraan gender dan
hal-hal lain yang melabeli kaum perempuan. Salah satunya tentang
keperawanan. Orly berusaha mendobrak dan menghancurkan label-label
negatif yang sering diberikan kepada perempuan. Dan di luar itu, dia
sedang bermasalah dengan ibunya yang single parent, yang
sedang berpacaran dengan pria yang jauh lebih muda. Bagi Orly, gaya
hidup ibunya tidaklah sesuai dengan umurnya.
2.
Krisis kepercayaan diri
Quote by Suki. Pic from Instagram My Generation Film
Sikap orang tua yang selalu
berpikiran negatif pada anak, akibatnya bisa fatal. Karena orang tua
tidak pernah memberikan kepercayaan terhadap anak. Padahal, hal
semacam itu bisa mengakibatkan krisis kepercayaan diri, sebagaimana
yang dialami oleh Suki. Seorang perempuan yang cool dan mencintai
dunia seni. Ia mengalami krisis kepercayaan diri, dan berusaha
menutupinya. Tetapi krisis kepercayaan diri yang dialaminya semakin
besar ketika orang tuanya selalu berpikiran negatif terhadapnya.
3.
Merasa tak dianggap dan tidak diinginkan keberadaannya
Quote by Zeke. Pic from Instagram My Generation Film
Hal sepelik ini ternyata
dialami oleh Zeke. Pemuda rebellious tapi juga easy going
dan sangat loyal terhadap sahabat-sahabatnya. Namun, di dalam dirinya
terjadi sebuah gejolak yang luar biasa. Selama ini dia memendam
masalah yang sangat besar dan menyimpan luka yang dalam di hatinya.
Dia merasa orang tuanya tidak mencintai dan tidak menginginkan
keberadaannya. Zeke ingin menyembuhkan luka hatinya yang sudah lama
terpendam, walau harus mengkonfortasi orang tuanya dan membuka pintu
komunikasi yang selama ini terputus di antara mereka.
4.
Dilema pubertas
Quote by Konji. Pic from Instagram My Generation Film
Siapa sih yang enggak dilema
pada masa pubertas? Hal itu pun dialami oleh Konji, seorang pemuda
yang polos dan naif, tengah mengalami dilema masa pubertasnya, ia
merasa ditekan oleh orang tuanya yang sangat kolot dan over
protective. Hingga ada suatu peristiwa yang membuatnya shock. Dan
akhirnya, membuat kepercayaan pada orang tua hilang dan balik
mempertanyakan moral orang tuanya yang sangat kontradiktif dengan
semua peraturan yang mereka buat terhadap Konji.
Melihat dari karakter dan
konflik yang mereka hadapi, film ini menyuguhkan banyak masalah yang
dihadapi anak muda umumnya, sehingga kita bisa mengerti mereka begitu
karena ada sesuatu.
Dan dari melihat teaser dan
trailer film My Generation yang sudah tersebar di Instagram dan
Youtube, film ini bisa dikatakan ngeri-ngeri sedap. Dari cara
berpakain, cara berbicara, dan kelakuan-kelakuannya memang akan
membawa pro dan kontra masyarakat. Terlebih kita di Indonesia yang
menggunakan budaya ke timuran. Tapi, kalau menurut saya pribadi, film
ini memang benar-benar mencerminkan kehidupan anak remaja metropolis.
Mereka menyukai tantangan, kebebasan dan petualangan.
Namun, hal yang menarik dari
film ini ialah mengajak orang tua agar bisa open minded. Biar
bisa memahami dan mengerti apa yang terjadi pada dunia remaja saat
ini. Sehingga mereka akan lebih mudah untuk memberikan pengertian dan
arahan kepada anak-anaknya. Agar orang tua juga tidak menjadi orang
tua yang otoriter dan ditakuti oleh anaknya sendiri. Tetapi menajdi
orang tua sekaligus sahabatnya.
Karena orang tua yang otoriter
dan selalu mengekang anak, tidaklah baik, hal itu bisa menjadi
boomerang ketika anak kritis dan membalikan perntanyaan kepada
orang tuanya, atas sikap dan perilaku yang selama ini dicontohkan
kepada anaknya sendiri.
Para pemeran utama dalam film My Generation. Pic from Instagram My Generation Film
Tentunya banyak hal yang
menarik dan dapat dijadikan pelajaran dari film My
Generation. Dan yang lebih menyenangkan juga, pemain
utamanya menampilkan wajah baru semua di dunia acting. Aryo Vasco
sebagai Konji. Alexandra Kosasie sebagai Orly.
Lutesha sebagai Suki dan Bryan Langelo sebagai
Zeke.
Mba Upi, di tengah-tengah para pemeran utama film My Generation.
Rasanya udah pengen banget
nonton ini film, biar enggak hanya nge-judge katanya filmnya
begini dan begitu, padahal baru lihat trailernya saja. Kalau udah
nonton kita akan tahu, apa sih sebenarnya yang mau disampaikan oleh
Mba Upi? Bahkan dalam menggarap film ini, sang sutradara melakukan
riset terlebih dahulu selama dua tahun. Tentunya bukan film sekedar
film yang menyajikan tontonan dan hiburan. Tetapi, sebuah film yang
mengangkat realita yang ada saat ini tentang kehidupan anak remaja.
So, jangan lewatkan, film My
Generation akan mulai tayang di bioskop-bioskop pada
tanggal 09
November 2017.
film yang menyajikan banyak pelajaran tentang penerimaan dan komunikasi menurutku .
ReplyDeleteIya, Mbak.. aku juga merasa gitu. Bahwa pengakuan dan komunikasi yang baiklah yang diperlukan remaja zaman now.
Delete