Warkas, Warung Ikhlas yang Mampu Menginspirasi Kita untuk Berbagi
Warkas, apa si itu warkas?
Maksudnya apa? Mungkin orang awam masih asing dan belum tahu
sepenuhnya apa itu warkas. Terlebih bukan warga Purbalingga, tentunya
sangat kurang familier dengan hal tersebut.
Pengertian Warkas
Warkas merupakan singkatan dari
'Warung Ikhlas'. Sebuah warung yang menjual makanan pokok dengan
pembayaran secara ikhlas. Maksudnya adalah setiap orang bisa membayar
makanan dengan ikhlas atau secara sukarela. Warung ini memang
ditujukan untuk mereka-mereka yang kurang mampu, sehingga mereka
tidak terbebani untuk mengeluarkan uang lebih hanya untuk makan.
Warkas buka setiap hari Senin,
Rabu dan Jumat, pada pukul 11.00 - sampai porsi yang disediakan
habis. Selama ini dari pihak pengelola menyediakan 80 porsi makan
siang untuk Warkas. Lokasinya terletak di Kedai Kebun, Jalan Pasukan
Imam No. 1, Purbalingga Wetan (Belakang Gedung Kejaksaan,
Purbalingga). Cara pembayarannya pun tidak langsung diberikan kepada
pengelola, melainkan dimasukan ke dalam sebuah kotak.
Seperti slogannya warung
ikhlas, mereka tentu saja membayar seadanya uang mereka. Ada yang
membayar Rp 500, ada juga yang Rp 1.000. Yang penting ikhlas gitu.
Mau seberapapun ya okelah. Dan warung ini mengkonsep tetap membayar
karena banyak dari kalangan masyarakat yang kalau mendapatkans
sesuatu yang gratis itu malu. Masa apa-apa gratis.
Karena memang kultur
masyarakatnya yang ewuh pekewuh atau rikuh (merasa
enggak enakan), jadi kalau mereka mendapatkan gratis malah justeru
enggak enak hati. Sehingga pengelola mencetuskan ide tetap membayar
namun seikhlasnya.
"Ya, seadanya. Orang cuma
bisa bayar Rp 500 juga enggak apa-apa, Rp 1.000 juga enggak masalah.
Intinya seikhlasnya mereka," katanya.
Warkas juga memberikan
inspirasi kepada kita, bahwa membantu itu bisa dari berbagai segi
sisi. Bisa berupa materi, bisa bentuk barang, makanan dan lainnya.
Karena saling tolong menolong merupakan hak dan kewajiban kita untuk
berbagi dengan sesama.
Semoga kita bisa saling
berbagai kepada mereka. Tidak harus menunggu kaya baru bisa berbagi.
Melainkan ketika ada kesempatan untuk berbagi, mari kita lakukan
untuk membantu sesama.
Masyaallah, hebat betul yg menggagas warung ini, haqqul yakin kalo ikhlas memberi pasti byk gantinya ya, hmm sayang nib jaub dari Bogor, jadi gak bisa icip2 :D
ReplyDeleteAamiin... Terima kasih..
DeleteSini, Mbak, main ke Purbalingga, nanti bisa icip2 :D
Jadi introspeksi diri dan bercermin, kapan terakhir saya pakai ilmu ikhlas dan kapan bersedah atas rezeki yang terus berdatangan, meski ga banyak juga sih :p
ReplyDeleteSemoga pengagas warung ini selalu mendapat rezeki yang melimpah.
iya, aku juga seringnya gimana kalau udah kasih sesuatu, kadang kurang ikhlas hikksss..
Deleteamiin.. semoga kita selalu diberi keberkahan..
alhamdulillah
ReplyDelete