Workshop Membatik bersama Galeri Purwita: Cuma Dirikuh ini yang Hasilnya Embuh
Photo take by Bangkit Wismo |
Kita sempet down pas awal-awal
berangkat, karena tanya yang punya rumah, malah katanya mereka lagi
ikut pameran batik di Wonosobo. Aku telepon dulu deh ke yang
mengadain event ini. Berhubung koneksi internet tidak secepat di
iklan (apapun providernya, karena di desa), telepon dan via Whastapp
hanya menimbulkan miss comunication aja. Aku bilang ke suami,
"Ya udah, Mas, kita pulang aja,"
Nah pas suami lagi markirin
motor, aku jalan kaki menyusuri setapak desa itu, ternyata ada
seseorang yang melambaikan tangan. Dan dia orang yang mengadakan
workshop batik ini. Haduh.. ternyata jarak rumahnya cuma
beberapa meter aja, ngapain juga tadi telepon. Hiks hiks..
Dan kami berdua adalah peserta
yang paling awal datang. Ya memang belum waktunya si, kita lebih
cepat datang 15 menit dari jadwal yang ditentukan. Nah pas jam 10,
para ibu-ibu (ternyata kebanyakan pesertanya emak-emak) mereka
datang. Yang membuatku salut, ternyata mereka berusaha datang tepat
waktu, ini ciyus loh, mereka telat lima menit aja uda bilang, "Saya
belum ketinggalan kan?" Salut deh sama mereka.
Setelah kita semua kumpul,
dimulai lah workshop membatik yang dipandu oleh Mbak Purwita
yang sekaligus pemilik Galeri Purwita. Diawali dengan doa, kemudian
dilanjutkan untuk memanaskan malam (sejenis lilin khusus untuk
kain, bukan malam-malam kesepian yaks). Sambil menunggu malam
sempurna panasnya, kita menggambar pola terlebih dahulu di selembar
kain kecil berwarna putih. Awalnya gambar pakai pensil dulu gitu,
biar nanti pas kasih malamnya mudah.
Dan yang ditunggu-tunggu pun
datang juga, saatnya membatik. Mula-mula kita mengambil malam dengan
menggunakan alat yang dinamakan canting. Sebuah alat khusus untuk
mengambil malam dan melukiskannya pada kain.
Dengan keuletan dan ketelatenan
kita mulai membatik, tengok kanan dan kiri para emak itu jago sekali
menggunakan canting. Malam tak mleber ke mana-mana. Beda
banget dengan punyaku. Punyaku ituuu.. luar biasa bangettt, sumpaah
luar biasa sekali blepotannya hahahaha.
Lihatlah punya ibu-ibu hasilnya top banget
Lihat karyaku, hahaha
Baca juga: Tips Merawat KainBatik Tulis
Setelah menggambar (anggap saja
begitu) dengan malam selesai, proses selanjutnya adalah mencelupkan
kain pada air yang berwarna. Nah, pas kemarin ada dua kali celup,
yang pertama kain dicelupkan pada warna hijau, yang kedua pada warna
merah.
Note: buat temen-temen yang
mau mencoba, warnanya sesukanya aja ya, sesuai selera.
Setelah proses pencelupan
selesai, next step dikeringkan, alias dijemur. Setelah kering, kita
masukan kain tersebut ke dalam air yang sedang mendidih. Nama
istilahnya mlorot (membuat malam yang menempel pada kain). Sambil
diaduk dengan alat bantu potongan kayu (ya iyalah pakai kayu, kalau
pakai tangan bisa-bisa ikut meleleh deh, itu air mendidih :D) kita
tunggu beberapa saat, sampai malam terlepas dari kain.
Kemudian, proses yang terakhir
yakni membilas atau mencuci kain tersebut sampai bersih. Kemduian
dijemur hingga kering.
Jreeeng.. terlihatlah hasilnya,
pada bagus-bagus. Punyaku? Embuh banget.
Oh, ya, buat temen-temen yang
pengen motif lain, nanti diberi warna lagi, dengan catatan biar warna
gak karuan, ada beberapa motif yang ditutuup malam lagi. Dan itu
dilakukan terus menerus, berulang-ulang sampai kain sesuai dengan
impian kita. Baik warna dan motif.
Ternyata bikin batik itu harus
telaten dan ulet.
Saar dan konsisten. Tapi yang
membuat aku enggak kapok kalau ada acara beginian, yang jelas
membatik itu menyenangkan. Kita bisa menuangkan segala emosi dalam
bentuk lukisan.
Semoga ada workshop membatik
lagi.
mantap
ReplyDeleteTerima kasih :)
Deletesemangat ... bakat terpendam kuwe ... dan ra perlu di gali :D
ReplyDeleteHahahaha iya lah anu wis mbuh dene aku..
Deleteasyiknay bisa membatik ya, susah ya aku juga pernah nyoba hrs sabar dan telaten
ReplyDeleteIya, bener harus telaten..
Deletenamanya belajar pasti hasilnya embuh dulu, hihihi.... tapi seru kayaknya ya, harus telaten dan belajar sabaaar
ReplyDeleteiya, hihihi.. memang yang penting sabar dan tekun
Deleteaku juga pernah membatik...hasilnya sama...embuh juga wkwkwk, emang ga bakat gambar sih. enggak telaten juga...
ReplyDeletehahaha iya hikss.. kalah sama emak-emak hihihi
Delete