Review Film Men In Black: International
Review Film Men In Black: International.
Hallo, Pecinta Film. Kali ini saya balik lagi untuk mereview film yang sudah saya tonton. Sebenarnya sudah agak lama sih saya nonton. Tepatnya weekend dua minggu yang lalu. Sabtu, 22 Juni 2019. Saya ke Rajawali Cinema di Purwokerto dengan naik bus BRT Trans Jateng yang menghubungkan Purbalingga dan Purwokerto. (Okay, review naik BRT akan saya ulas kapan-kapan. Update sudah ditulisa ya, Pengalaman Naik BRT Trans Jateng). Kini bahas film dulu sebelum menguap meski sekarang entah tayang atau tidak di bioskop.
Sumbe: instagram @meninblack |
Hallo, Pecinta Film. Kali ini saya balik lagi untuk mereview film yang sudah saya tonton. Sebenarnya sudah agak lama sih saya nonton. Tepatnya weekend dua minggu yang lalu. Sabtu, 22 Juni 2019. Saya ke Rajawali Cinema di Purwokerto dengan naik bus BRT Trans Jateng yang menghubungkan Purbalingga dan Purwokerto. (Okay, review naik BRT akan saya ulas kapan-kapan. Update sudah ditulisa ya, Pengalaman Naik BRT Trans Jateng). Kini bahas film dulu sebelum menguap meski sekarang entah tayang atau tidak di bioskop.
Tanpa banyak ini dan itu, saya
dan Pak Suami masuk, beli cemilan dulu, terus masuk ke Studio 3.
Ternyata cukup sepi nih yang menonton film sama kami. Oh ya, kami
menonton film MIB: INTERNATIONAL.
Alasan saya untuk menonton film
ini cukup klasik, karena pemeran utamanya ada Chris Hemsworth.
Tahu kan, siapa sosok pria gagah dan tampan ini? Dia yang memerankan
jadi Thor. Tapi apakah di film MIB: International ini dia sesukses
Thor? Check di bawah ini:
Diawali Agen H (Chris
Hemsworth) dan Agen T (Liam Neeson), atasannya ke Paris untuk
melakukan 'peperangan' terhadap Alien yang akan masuk ke Bumi melalui
lubang cacing yang tersambung ke Puncak Menara Eiffel.
Selanjutnya kembali ke masa dua
puluh tahun lalu di mana gadis kecil yang bernama Moly bertemu dengan
makhluk asing dari Tarantian, Kubla Nakshulin. Dan dia pun
tahu apa yang terjadi pada orangtuanya, bahwa mereka 'dihlangkan
ingatannya' oleh petugas Men In Black (MIB), agar orangtua
Moly tidak ingat soal makhluk Alien itu.
Semakin hari semakin tumbuh
dewasa Moly sangat ingin masuk menjadi bagian dari MIB. Dan akhirnya
dengan cara menyusup, dia berhasil menjadi bagian dari Men In
Black, mm tepatnya Men and Woman In Black. Okay.
Dan ini gantian saya yang mengantri, huhuhuhu |
Moly namanya disamarkan dan
menjadi Agen M (Tessa Thompson). Tugas pertamanya dia dikirimkan ke
London. Dan inilah kisah perjalanannya bertemu dengan Agen H, Agen C
dan Agen T.
Pertama kali melihat Agen H,
Moly langsung terpana, oh bukan Moly saja, melainkan banyak Alien
wanita pun yang terpesona dengan ketampanan sang Agen H.
Dengan cerdik Agen M mendekati
Agen H dan berusaha untuk menjadi partnernya. Okay, dia
berhasil. Petualangan dimulai.
Agen H ini salah satu agen yang
berprestasi di MIB, karena waktu itu di Paris dia berhasil
mengalahkan Hive (monster Alien) dengan sebuah akal dan
teknologinya. Tentu saja Agen M makin terpana.
Mereka berdua mendapat tugas
untuk menemui Vungus, salah satu Alien baik yang harus dilindungi dan
sedang diincar oleh dua orang Alien jahat. Ternyata mereka bisa
disusul oleh dua Alien jahat itu. Bahkan Vungus dikejarnya sampai
kecelakaan mobil yang dibuat oleh Alien jahat.
Pertempuran terjadi antara
kedua Alien melawan Agen H dan M. Fix dimenangkan oleh kedua
Alien dan berhasil kabur. Sementara itu di detik-detik terakhir
Vungus meninggal, dia memberikan sesuatu kepada Moly. Katanya dia
tidak lagi percaya sama H, dia sudah berubah, bukan H yang dulu lagi.
Hasil dari kematian Vungus
membuat Agen C marah dan meminta H segera dipecat dari team MIB. Tapi
lagi-lagi dia mendapat pembelaan dari Agen T, atasan mereka. Hingga
pada akhirnya H mengajak M ke Marrakesh untuk mencari sebuah
kebenaran. Di sana mereka bertemu 'jenderal bidak catur' yang
kehilangan kerajaannya, semuanya tewas dibunuh dua Alien jahat itu,
termasuk sang ratu kesayangannya. Dan akhirnya dia menganggap M
sebagai ratu barunya.
Ternyata di Marrakesh mereka
juga dikejar oleh orang-orangnya Agen C. Fine, pertarungan
antar sesama MIB yang menyebabkan H dan M kabur dengan kendaraan
super dan mendarat di gurun pasir. Dan M pun jujur ke H telah diberi
sesuatu oleh Vungus. H masih tidak percaya mengapa Vungus lebih
percaya ke M orang yang baru dikenalnya. Sementara mereka mengobrol,
benda itu bergerak dan berubah menjadi senjata yang mematikan.
Tentu saja mereka langsung
mencobanya. And fix, itu bisa menghancurkan gurun. Tapi,
ketika senjata itu mengecil lagi, tiba-tiba diambil oleh Alien kecil
dan membawanya kabur. Agen H tentu langsung tahu, itu akan dibawa ke
mana. Dibawa ke Riza, Alien wanita cantik yang pernah dikencani Agen
H. Di rumah Riza ini lah terjadi pertempuran namun tidak sengit
karena begitu mudahnya Agen H dan M mengambil senjata itu. Dan pas
mau pulang, mereka dihadang oleh dua makhluk Alien yang membunuh
Vungus, tapi tiba-tiba dibunuh oleh teman-teman MIB yang dipimpin
oleh Agen T. Sungguh tidak ada greget pertarungannya.
Hingga pada akhirnya Agen T ini
yang menginginkan senjata kecil itu untuk membuka lubang cacing dan
memanggil teman-temannya. Fix, mereka ke Paris lagi. Namun
kali ini Agen H melawan Agen T yang selama ini sudah seperti ayahnya
sendiri. Tapi Agen T itu berubah wujud jadi monster.
Sebelum pulang, sempetin dulu foto di bioskop mumpung lagi sepi |
Kesimpulan:
Dari seluruh penampilan,
sungguh tidak seru. Dan akhirnya kurang wow menurut saya.
Enggak tahu juga ya, mungkin karena saya sudah terbiasa nonton Thor
baik di filmnya ataupun di The Avengers, dia selalu kuat, garang dan
membasmi musuh dengan sangat taktis. Tetapi di film MIB International
dia kurang greget, banyak bicara, grusa grusu dan lain sebagainya.
Justru film MIB: International
ini cocok untuk dikaterogikan film action dengan bumbu komedi. Yupz,
karena Agen H dan M itu kadang membuat lelucon yang cukup lucu dan
bikin ketawa penonton. Terlebih ketika Agen H itu dihajar habis oleh
Kubla Nakshulin yang sudah
besar dan menjadi pengawal Riza. Cukup lucu di sini, di mana Agen H
kewalahan dan selalu malang. Dan yang bikin ketawa, ketika dia jatuh,
terus tanpa sengaja mendapatkan palu kecil untuk melawan Makhluk
Tarantian itu. Sontak kami yang menonton ingin tertawa, jadi ingat
Thor dengan palunya. Hehehe.
Tapi, entahlah, mungkin
filmnya yang disetting begitu atau bagaimana. Saya juga tidak tahu,
intinya petualangannya kurang seru. Gitu sih menurut saya. Kalau
menurut teman-teman, bagaimana? Sudahkah ada yang menonton MIB
International? Coba share di kolom komentar pendapat
temen-temen, ya. Terima kasih.
Eh, btw, aku nulis 'okay' dan
'fix' berapa kali, ya?
naaaah aku jg banyak diksh tau kalo filmnya jelek mba. temen2 ygudh nonton pd bilang ga ush ditonton, msh lbh seru pas yg main will smith. makanya sampe skr aku blm liat :D.
ReplyDeletesayang yaaaa.. pdhl aku jg udh bayangin Chris yg main pasti bagus.
Iya,Mba Fanny.. sayang banget :( :(
DeleteMungkin Chris belum beradaptasi atau belum Move on dari Thor. Hahaha