Hallo, jumpa lagi di blog
erycorners.com, setelah melewati tutup buku yang penuh sesak dan memerlukan konsentrasi, akhirnya saya bisa menulis lagi. Iya, persoalaan tutup buku itu tidak bisa disambi, khususnya di bulan ini. Benar-benar wow. Tetapi kali ini saya tidak ingin membahas soal kerjaan, lah wong saya baru selesai dengan tutup buku masa saya harus mengingatnya lagi, mending saya menceritakan sebuah tempat wisata yang wajib dikunjungi yang terletak di Banjarnegara.
Banjarnegara lagi? Iyes, membahas tentang Banjarnegara memang tidak akan ada habisnya, terlebih dari tanggal 02 – 04 Agustus 2019 ini sedang dilangsukan acara spektakuler di Dieng, yakni
Dieng Culture Festival (DCF) tahun 2019. Yang semalam juga ada penampilan dari Isyana Sarasvati (dulu juga datang di acara
Festival Gunung Slamet tahun 2016). Tetapi lagi, ya. Saya juga tidak ingin membahas DCF, karena saya sendiri tidak bisa menghadirinya, padahal ada undangan untuk datang, tapi mohon maaf banget, karena ada kesibukan lain saya tidak bisa berangkat ke DCF 2019. :(
|
Kalau lapar di Tampomas, tenang, ada Warung BMW |
Lalu, mau membahas apa? Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman mengunjungi Wisata Tampomas di Banjarnegara. Ini adalah cerita kelanjutan yang sebelumnya kami datang ke
Batik Mirah, Banjarnegara. Dari tempat Bu Mirah, dengan rasa ngantuk dan lelah, dengan menggunakan bus kami menuju wisata selanjutnya. Perjalanannya saya sendiri tidak terlalu menikmati yang bagaimana-bagaimana, karena saya berusaha untuk tidur di bus. Hayati lelah,
Gengs. Sehingga tak terasa sampai juga. Kalau enggak salah jam 4 sore kami sampai (iya, kalau enggak salah).
|
Okay, kami langsung disambut dengan jajanan khas Tampomas | Mas Junjun, sorry yes, kamu terlihat separo, hahaha |
|
Segernya, Mas Farid udah nikmati es badeg. Eh itu Mas Wahid United (pakai kaos merah), kenapa natapnya begitu? :D
Yang pakai kaos hitam Mas Hendy. |
Sampai di sana kami langsung disambut dan disuguhi jajanan serta minum khasnya. Minuman khasnya ialah badeg (air nira kelapa). Ada yang hangat dan ada yang dingin juga dengan es. Tentunya kami banyak yang menyerbu dengan rasa yang dingin. Kan jadi seger gitu. Setelah menikmati hidangan di dekat tempat parkir, kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju Wisata Tampomas. Pintu masuknya unik, perlu turun sedikit, tidak curam, tapi hati-hati karena semit. Di sisi kiri dari jalan pintu masuk ada area kolam renang kecil untuk anak-anak, sedangkan sisi kanannya tentunya Danau Tampomas.
|
Pintu masuk Wisata Tampomas. Okay, harga tiket Rp 5.000 per orang, tapi belum tiket naik perahu, ya. |
Danau Tampomas ini merupakan danau buatan tetapi tidak benar-benar dibuat? Lah, maksudnya? Jadi, begini, menurut cerita dari salah satu tim pemandu kami, bahwa dulunya Tampomas ini merupakan gunung batu dan berjumlah dua buah. Namun, pada tahun 1983, salah satu gunung batu tersebut didinamit (bom), sengaja dihancurkan untuk menjadi bebatuan. Batu-batu itu digunakan untuk membendung
Sungai Serayu yang dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Mrica, atau sekarang yang terkenal dengan Waduk Mrica Banjarnegara PLTA Panglima Besar Jenderal Sudirman.
|
Kolam renang kecil, cocok untuk anak-anak |
Dengan begitu, gunung batu yang menjulang tinggi, kini membentuk cekungan. Hari demi hari (kek lagu aja), cekungan itu tersiram air hujan hingga bertahun-tahun, dan akhirnya menjadi sebuah danau. Dan kini dibuka sebagai tempat wisata yang mendatangkan pengunjung. Di tengah-tengah danau terdapat banyak tumbuhan teratai yang mekar di pagi hari. Kalau ke sini sebaiknya memang di pagi hari biar melihat teratai yang mekar.
|
Berani naik perahu gethek ini? |
|
Di tengah-tengah danau Tampomas, naik perahu sambil berani foto-foto |
Untuk menikmati langsung danau ini juga ada caranya, yaitu dengan naik perahu kecil atau rakit. Setelah kami memakai pelampung, satu per satu kami naik perahu kecil yang muat sekitar empat sampai lima orang. Sedangkan lainnya ada yang naik rakit, (ingin ikutan naik rakit, tapi takut nyemplung). Ya, rasanya kayak naik kapal kecil di laut gitu, bisa menikmati suasana di tengah danau dengan real juga. Setelah muter-muter di sini danau, menepi lagi, dong.
|
Hai Marmut-marmut lucu |
|
"Mba Gita, saya jangan dibawa pulang, ya." Ucap Marmut :D |
Dan kami lanjutkan untuk menuju ke atas danau, ternyata ada spot lainnya, ada rumah marmut, ada spot selfie di atas danau, dan lainnya. Berhubung waktu juga, akhirnya kami keluar dari area Danau Tampoas dan menuju ke gazebo. Di situ kami dihidangkan dengan makanan yang sangat khas. Ada nasi tiwul, urap, peyeng udang, buntil, dan sambal. Entah lapar atau enak, saya lahap memakannya. Mungkin juga suasana yang sejuk dan sahdu, karena gazebo ini tepat di pinggir Danau Tampomas. Kalau memungkinkan, saya bisa tidur di sini. Suasananya enak banget, tenan e lho.
|
Mba Wati (www.hidayah-art.com), terima kasih fotonya :) |
|
Saya mengambil nasi tiwul, nasi biasa, urap dan peyek ikan kecil-kecil. Mari kita makan, lapaer :D |
|
Buat tidur enak banget nih, udaranya sejuk pisan |
Makan selesai, ngobrol ngalor ngidul serta sharing seputar dunia wisata juga selesai, perjalanan kami hari ini selesai sudah. Kami berpamit untuk menuju tempat bermalam, yakni di The Pikas Resort and Cottage, yang hari sebelumnya kami bermain rafting. Dan bagaimana kami menginap di The Pikas Resort and Cottage? Tunggu cerita selanjutnya, ya. Semoga saya bisa menuliskannya dalam waktu dekat. Aamiin..
Okay, sampai jumpa ya, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.
Kelincinya imuuuuutt buangeett!
ReplyDeleteKapan hari sodaraku main2 ke Banjarnegara dan dia IG story kelinci2 imut gini jugaaak
Jadi mupeng main ke sana :D
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Ayo, mbak, main.. ajak anak-anak pasti mereka akan suka :)
DeleteAku gagal fokus sama nasi tiwulnyaa mbak, itu enyak banget apalagi disuguhi pemandangan danaunya... Makasih buat sharingnya, Mbak
ReplyDeletenasi tiwulnya memang mantap, Mbak.. pengen nambah tapi malu, hahaha
DeleteSaya penasaran deh sama air nira kelapa, kaya gimana ya, pengen nyoba hehe... Sama, saya jg kalau ke danau sukanya liat di pinggir aja, takut sama air :D
ReplyDeleteHehehe, saya juga ngeri rasanya pas naik kapalnya. Takut tiba-tiba kelelep :D
DeleteItu saya sempat agak kaget pas bagian baca yang dinamit. Seperti apa ledakannya, ya? Tetapi, pastinya dilakukan untuk memenuhi kepentingan masyarakat :)
ReplyDeleteSaya juga membayangkan gimana, Mbak. Tapi ya saya juga bingung, itu diledakan jauh sebelum saya lahir. Hihihi.
DeleteIya, itu bertujuan untuk kepentingan masyarakat luas. Dan kebetulan di situ masih jarang penduduknya. Sekarang aja masih jarang, gimana dulu yang masih sepi.
Wah lihatnya bikin aku pengen ngajakin keluarga kecilku liburan ke sana. Tapi sayangnya jauh dari lokasi aku huhuhu. Anak aku itu belum pernah di bawa lihat danau begitu. Jadi penasaran. Semoga bisa piknik juga ikh. Bosen di rumah mulu ini hihihi
ReplyDeleteSemoga memiliki waktu luang untuk main ke Banjarnegara ya, Mbak. Anak-anak juga seneng pastinya kalau lihat danau, kalau enggak, bisa main sama marmutnya juga. Hehehe
DeleteAku me Banjarnegara lebaran kemaren tapi nggak bisa ke Tampomas. Hiks. Padahal sudah aku rencanakan sari jauh-jauh Hari. Kayaknya mesti pagi ke sana ya. Biar bisa lihat teratai mekar. Terima kasih infonya.
ReplyDeleteMakan nasi tiwul..terus ngobrol duduk disaung2 itu menikmati kebersamaan wah..asyik banget apalagi bareng keluarga..
ReplyDeleteKalo naik getek aku sudah parno duluan..gak berani bawa anak ...takut kecemplung..he2
aih asyik tempatnya buat wisata bareng keluarga. aku penasaran sama naik perahu geteknya :D
ReplyDeleteIya, Mbak. Kalau pengen lihat teratai mekar mesti pagi-pagi datangnya.
DeleteWah, semoga ada kesempatan lagi untuk main ke Banjarnegara, ya, Mbak...
Saya bayangin kalau pas teratainya mekar semua pasti banyak banget ya mak.
ReplyDeleteBtw saya tu kelahiran wonosobo, tapi jarang banget main ke banjarnegara yang notabene nggak sampai sejam perjalanan. Selain Dieng, Serungling Mas, dan Waduk Mrica nggak tau lagi tempat wisata di sana.
Iya, Mbak.. kalau teratainya pas mekar bakalan cantik banget. Dan itu di waktu pagi hari. Wah, Mbak Wonosobo ya.. kalau saya Purbalingga. Saya juga jarang main ke Banjarnegara nih.
DeletePemandangannya asyik mba, meriah juga ya piknik ke Banjarnegara kemarin...penasaran nasi tiwulnya..
ReplyDeleteSeru banget, Mbak, liburan ke Banjarnegara. Yuk, cobain nasi tiwul yang lezat ini. Hehehe
DeleteJudulnya mengingatkan aku akan kapal Tampomas II yang terbakar lalu tenggelam di Masalembo 27 Januari 1981.
ReplyDeleteIya, sambil menulis komentar, aku juga membaca tragedi kapal Tampomas II ini di jendela browser lainnya.
Sungguh aku baru tahu kalau Tampomas itu berasal dari nama gunung batu di Banjarnegara.
Iya, Mbak.. kala itu ya, demi membendung Sungai Serayu. Gunung Batu Tampomas dibom. Alhamdulillah manfaatnya bisa dirasakan kita semua. Waduk Mrica sebagai pembangkit tenaga listrik air, bisa berfungsi dan bermanfaat dengan baik.
DeleteWah, kalau ke banjarnegara bisa mampir ke Tampomas nih nyobain kulinernya. Nguri-uri budaya Jawa.
ReplyDeleteIya, Mbak.. wajib banget wampir ke Tampomas.
DeleteDuh..tempatnya enak banget mba, mudah-mudahan akhir tahun bisa liburan di sana lumayan deket dari kampung halaman bapakku. Pengen coba makan - makanan tradisional nya..tiwulll ohh tiwull
ReplyDeleteBeneran enak banget, Mbak, tempatnya. Apalagi kalau pagi, bisa menikmati teratai yang mekar
Deletepenasaran badheng itu kayak apa Mba, aku sellau tertarik dengan minuman nusantara loh, jadi penasaran aku nih
ReplyDeleteBhadeg itu air nira kelapa, Mbak. Enak lho. Manis alami.
DeleteBanjarnegara aku jadi ingat teman bloger juga domisili sana
ReplyDeleteTempatnya memang bikin betah ya Mbak
Lihat dari foto saja sudah pengen
Temen blogger dari Banjarnegara iya, ada banyak. Ada Mba Idah, Ella, Junjun, dan lainnya.
DeleteMelihat gambar makanannya, aku jadi pengen makan malam-malam nih. Soalnya baca postingan ini malam-malam wkwk...
ReplyDeleteYuk, cicipin makanan daerah Banjarnegara. Enak deh..
DeleteWah, seru deh main ke danau. Tempatnya bagus pula. Kalo ngajak anak2 kayaknya seru deh
ReplyDeleteSeru banget, Mbak. Bisa main air, bisa naik perahu kecil dan makan makanan khas dari sana.
DeleteJadi enak habis jalan2 langsung makan di sana. Banjarnegara itu banyak ya wisatanya. Bisa ngajak anak2 ke sana
ReplyDeleteIya, Mbak Echa. Di Banjarnegara bukan hanya Dieng tempat wisatanya, tapi banyak banget. Cuss main...
DeleteJadi penasaran.
ReplyDeleteNdang dolan ming Banjarnegara
DeleteTaunya Tampomas nama kapal yang tenggelam tahun 80an... ternyatan nama gunung dan sekrg jadi tempat wisata yang keren.
ReplyDeleteMarmutnya imuttt yah. seperti yang megang :)
Ada sejarah lain ya tentang Tampomas ini. Yuk, main ke sini, biar bisa menikmati pemandangannya juga.
Delete