Bahaya Kecanduan Menonton Drama
Hallo, Guys, semangat di bulan Februari 2020. Semoga resolusi yang selama ini kita idam-idamkan bisa terwujud di tahun ini. Semoga mimpi yang kita inginkan dan aminkan setiap saat menjadi nyata juga di tahun ini. Aamiin...
Tentang resolusi memang banyak sekali ya, hampir setiap satu tahun saya membuat wishlist resolusi. Ada yang tercapai dan banyak juga yang gagal. Yang penting kita tetap semangat untuk berjuang dan terus berusaha. Dan di tahun 2020 ini saya mencoba membikin resolusi yang paling simple sepanjang hidup saya. Yaitu saya ingin mengurangi waktu untuk menonton drama. Karena sudah beberapa bulan terakhir, saya ini sangat kecanduan untuk menonton drama. Baik itu di televisi, donwload, atau yang sudah disebarkan di media sosial seperti Facebook atau Youtube.
Baca juga: Media Social di Mataku
Padahal dulu saya hanya suka menonton film itu pun yang tayang di bioskop saja dan masih in. Kalau sudah lewat dua minggu, saya mah enggak bakalan nonton itu film karena sudah tidak greget lagi euforianya. (Congkak banget, kan saya). Namun, saat ini berbeda, saya rela meluangkan waktu untuk menonton drama, padahal masih banyak sekali pekerjaan yang harus ditangani. Setiap hari saya harus menonton drama, kalau tidak rasanya tidak tenang. Sehingga saya merasa ada yang aneh pada diri saya sendiri dan harus dihentikan. Untuk itu, tahun 2020 saya bikin resolusi stop nonton drama. Entah Drama Korea, China, Jepang, Thailand dan atau lainnya.
Bahaya Kecanduan Menonton Drama
Mengapa saya bersikeras untuk berhenti menonton drama? Karena saya sadar bahwa saya sudah kecanduan dan mengakibatkan efek yang kurang baik bagi saya sendiri. Dan berikut merupakan bahaya yang ditimbulkan akibat kecanduan menonton drama:
1. Jadi Menundan Pekerjaan
Karena saking asyiknya menonton, saya lalai akan beberapa hal yang harus saya kerjakan. Entah itu harus menyelesaikan tulisan di blog, atau pekerjaan rumah yang seringnya saya tunda-tunda terus. Sungguh, ini hal yang tidak baik sama sekali.
2. Menjadi Kepikiran Terus Tentang Ending Cerita Ketika Belum Selesai Menonton
Masing-masing dari drama itu memiliki episode yang berbeda-beda, ada yang singkat, ada yang panjang seperti Tersanjung. Nah, rata-rata drama yang saya tonton itu episodenya 50 sampai 60 episode. Setiap episode itu memakan waktu lebih dari empat puluh menit. Tentu saja saya tidak bisa langsung marathon untuk menonton sekaligus. Akan tetapi, selalu ada pikiran yang menghantui saya, bagaimana jalan cerita di episode selanjutnya. Hal itu sungguh membuat saya terganggu karena susah untuk berkonsentrasi.
3. Menjadi Tidak Sabaran
Setelah menyelesaikan menonton drama sampai episode yang terupdate, saya menjadi menunggu episode yang selanjutnya hadir. Kadang suka menjadi enggak sabaran gitu, untuk menunggu episode yang terbarunya. Terlebih lagi, ketika drama tersebut tamat tapi masih menggantung tanpa kejelasan yang pasti. Saya jadi semakin enggak sabar untuk menunggu season atau part selanjutnya. Ingin sekali rasanya melihat kelanjutan kisah di dalam drama tersebut.
4. Gampang Baperan
Hal yang paling saya tidak sukai ialah menjadi baper (bawa perasaan). Dikit-dikit melow, dikit-dikit sendu. Itu bukan ciri khas saya banget, Guys. Tapi semenjak nonton drama, ada adegan menangis saya jadi ikutan menangis. Bahkan sampai sembab. Sialnya lagi, sudah selesai menontonnya, bapernya saya belum hilang juga. Yang kena imbasnya itu jelas suami, dong. Salah dikit, terus saya manyun karena hati saya masih enggak karuan akibat menonton drama.
5. Jam Tidur yang Amburadul
Saya bisa menikmati serial drama itu setelah pulang kerja. Karena kalau pagi sampai sore saya di kantor. Kalau nonton drama di kantor juga kurang pas. Meskipun punya waktu istirahat 1 jam, bagi saya masih kurang kalau buat nonton drama. Akhirnya jam untuk menonton drama itu di malam hari, lebih santai, lebih rileks dan bisa menonton lebih panjang. Dengan kesenangan seperti itu, membuat jam tidur saya menjadi berantakan. Memaksa mata saya harus konsen untuk menyaksikan berbagai adegan yang menarik yang kadang menguras air mata. Dan ini sungguh tidak sehat untuk kondisi saya. Yang mana biasanya saya tidur teratur, jam 9 atau jam 10 malam, kini tidak lagi gara-gara menonton drama.
Okay, itulah 5 hal yang yang terjadi akibat dari kecanduan menonton drama. Bagi pecinta drama mungkin tidak ada masalah, tapi bagi saya yang baru mengandrungi sebuah drama dengan rasa yang menggebu-gebu, sungguh ini sangat mengganggu. Atau mungkin time management saya yang masih berantakan untuk mengatur antara menonton drama dengan kegiatan lainnya. Yang sudah bisa mengatur waktu untuk menonton drama, coba dong share di kolom komentar. Siapa tahu saya bisa memanage-nya dengan baik. Terima kasih.
aku skr malah pilih nonton ongoing aja, biar dijatah.
ReplyDeletesoalnya kalo ikutin yg udah tamat suka keterusan n menyita waktu. gegara penasaran ama ceritanya.
skr 1 ongoing baru tamat. tinggal 2 lagi. udah ini mau istirahat dulu ah. kecuali tergoda ama pemain yg aku suka, baru nonton ongoing lagi wkwkkw
DeleteNah itu dia, sukanya aku tergoda sama yang main, huhuhu
DeleteKalau saya dulu juga sangat kecanduan dengan drama.
ReplyDeleteWah, setiap episode akhir selalu membuat penasaran. Dan ingin menonton kisah selanjutnya.
Pikiran jadi menerka-nerka kisah selanjutnya.
Hati jadi mudah baper, kadang nangis tanpa disadari.
ahaha melankolis banget sih. kalau saya jd nunda pekerjaan. jadi sekarang kalau mau nonton, kudu bebersih dulu. anak dah siap susunya. jd gak keganggu deh nontonnya
DeleteWaduhh aku suka banget nih mba nonton drama, langganan Netflix juga tiap bulan sayang kalau nggak ditonton. Hahaha. Kalau aku jujur nggak merasakan efek-efek di atas sih mba. Aku lebih anggap hiburan aja atau cari inspirasi kalau lagi bosen. Alhamdulillah aku bukan yang ngebela-belain harus nonton sampai tamat karena gampang ngantuk hahaha
ReplyDeleteAhahaha bener tu kepikiran mau tau endingnya. Eh tapi saya tuh buka tipe yang nonton drama saat lagi booming jd biasanya nonton pas udah redaan sehingga gak bikin salfok.
ReplyDeleteKalau baut baper2an kyknya liat2 temanya jg sih hehe :D
#buat
ReplyDeleteWwkkwkwkwk
ReplyDeleteIya banget ini mahhh
Tapiii, kalo nonton drama bisa jadi konten lhooo
review aja di blog :)
Saya belum keracunan drama-dramaan... Sekarang aja masih pr di time management, apalagi kalau kenal drama, hihihi...
ReplyDeleteKebetulan akutu ga suka nonton drama, hihiii pasti bikin penasaran dan mengadk-aduk pikiran dan hati lebih ekspresif. Lebih seneng nonton musik .
ReplyDeleteDulu saya pernah kecanduan nonton drama, tapi anime jepang sih yang eposode nya itu bisa sampai ratusan hahaha. Tapi tahun 2017 aku mulai berhenti karena waktu itu ingin fokus skripsi, setelah wisuda eh udah gak pengen nonton lagi. Malah, pengennya melakukan sesuatu yang produktif dan menghasil karya daripada nonton mulu. Etapi kalo nonton di bioskop aku favorit sih, lebih fokus dan langsung abis gitu ceritanya. Thanks mbak sudah sharing :D
ReplyDeleteHehehee itulah mengapa saya tak pernah memilih drama untuk tontonan. Lebih pilih film sekali tayang langsung habis. Jadi ga penasaran lagi dengan endingnya. Bisa bobok tenang, enggak kepikiran kelanjutan ceritanya lagi. :))
ReplyDeleteEmang nih, serial Korea bikin mager, bahkan buat pipis. Aku udah lama nggak nonton serial K-Drama. Cukup tahu ceritanya dari thread orang-orang.
ReplyDeleteya gapapa sesekali kecanduan - kan bisa buat "pelampiaasan" nangis - ada sebabnya wkwkwkwk
ReplyDeletekatanya sih lachrymation; (dari bahasa Latin lacrima, artinya "air mata") untuk membersihkan dan melumasi mata jadi kan tambah sehat matanya
kalo mau ga kecanduan, nonotn terus deh lama lama bosaaannn
Saya bukan penggemar drama Korea, sih. Tetapi, saya masih suka nonton televisi. Memang harus disiplin terhadap waktu. Kalau enggak bisa seharian mager di depan tv. Tetapi, saya juga masih suka baper kalau abis nonton drama jepang atau film lain yang bikin baper hehehe
ReplyDeleteJarang nonton paling kalau butuh film sesekali buka YouTube atau akun medsos Ig sudah cukup kak, hatiku damai ga galau ga kecanduan hee
ReplyDeleteSaya pernah di posisi itu mbak, jam tidur jadi terganggu dan hasilnya kepala sering pusing. Akhirnya aku paksa berhenti aja daripada sakit kepala. Hehehe
ReplyDeleteSemoga aku belum di taraf kecanduan ya, karena yang ku tonton hanya Crash Landing On You. Tapi emang jadi gak sabar waktu CLOY belum dibuka pas weekend.
ReplyDeleteHahaha...iya tuh, kadang banyak kerjaan terbengkalai kalau sudah nonton drama korea dan sekarang aku lagi nonton drama China juga yang ngak kalah bagusnya. Kadang karena penasaran, bisa nonton berepisode-episode...eh ngak puas aku ikutan nimbrung di forum Soompi yang khusus bahas drama Korea...waw. Tapi sekarang aku mulai ngurangi nonton drakor dan hanya nonton yang ongoing aja drama weekend, jadi ngak tergoda nonton terus-terusan.
ReplyDeleteAku sedang suka nonton nih Mbak, buat memancing ide, pengen banget bisa nerbitin novel lagi tahun ini, aku sekarang batasi nonton yang episodenya 16 saja Drakor, dan nontonnya pelan-pelan seada waktunya, aku jarang penasaran soalnya hihihi..semoga ngga sampai candu aamiin
ReplyDeleteDulu kecanduan , pas anak baru satu, tinggal di pedalaman, jadi drama bisa dibilang satu-satunya hiburan. Masak sering gosong, kepikiran kalau lagi ngerjain yang lain, HP ga sengaja kerendem di cucian...dan kejadian buruk lain.
ReplyDeleteAkhirnya bertekad enggak nonton sering-sering..eh ternyata malah bisa berhenti sama sekali
Sekian tahun saya sudah enggak ngedrama lagi kini
hihi emang bener, tapi itu semua bisa disiasati sih dengan bikin jadwal. kalo saya nih, misal jadwalnya belum nonton drakor ya gak bakalan nonton mau sepenasaran apapun. tapi kalo udah waktunya ya sok mangga diselesaikan hiburannya, hehe. makasih ya mba sharingnya.
ReplyDeleteSy udah lama kapok nonton drama bersambung mba heuheu. Trakhir rajin nonton drakor waktu suka tayang di indosiar tahun 2000 an heuheu. Tp pernah gara2 penasaran krn banyak diobrolin d TL sy nonton drakor DOTS maraton d iflix 3 hari non stop . Abis itu kapok ga mau nonton lg drakor walaupun judulnya wara wiri di TL ...krn ga masak ga nyuci hahaha...
ReplyDeleteZaman dulu karena engga ada siaran ulangan, jadi rusuh harus pulang buru-buru ngejar jam tayang. Duh...kepikiran di jalan. Halah…
ReplyDeleteSekarang kan canggih bisa siaran ulangan. Yawda, ikutin aja. Wkwk...
Ahaha bener banget. Sebagai seorang pecinta drakor, sekarang harus dipilih-pilih dulu mau nonton apa, nggak semuanya ditonton. Soalnya menderita banget kalau sampai harus ditunda nontonnya. Penasarann
ReplyDeleteHoho kalau berlebihan ya betul juga sih apalagi kalau udah dramafreak jadi bisa ganggu produktivitas. Aku sendiri kurang suka drama karena nggak sabaran aja sih, maish lebih suka film hehe soalnya aku sendiri anaknya ngga sabaran dan kalau udah fokus ya fokus banget gituh XD
ReplyDeleteHahaha, aku pernah deh ngalamin semuanya gara-gara drakor. Tapi Alhamdulillah, seiring waktu berjalan, semua terlewati. Aku jadi bisa manage waktu. Dulu kalo nonton bisa marathon. 1 drama yang 16 episode bisa sehari semalam tamat. Sekarang paling banyak 2 episode sehari. Gak tahu kenapa, walopun suka dan penasaran, mata gampang ngantuk depan laptop. Kalo soal baper, ini yang masih belom bisa hilang. Kalo ending gak sesuai harapan, pasti baper. Wkwkwkwk...
ReplyDeletewkwkwkwk kalo aku skrg ini malah bukan serial drama korea gitu mba, lagi suka sama serial thillernya di Netflix nih dan ga tanggung2 sampai 3 season itu. Kalo aku jadi penyemangat sih malahan (alesan wkwk), kalo beres ngedraft bolehlah satu episode gitu ajaaaa haha
ReplyDeleteSaya juga suka nonton film korea, Mbak. Tapi sesekali saja, buat referensi cari ide cerita.
ReplyDeleteTapi memang, saat drakor masih dalam bentuk VCD lalu DVD, tetangga saya itu rela begadang sampai pagi. Soalnya kan penasaran. Habis epsiode 1, lanjut bentar ah episode 2. Habis episode 2, ga apa lanjut episode 3, terua sampai pagi hehehe.
Sudah hampir 2 tahun ini saya juga berhenti menonton drama. Karena ya begitulah, jadi suka penasaran dengan endingnya dan suka menunda pekerjaan lainnya
ReplyDeleteIni aku banget Mbak haha. Bikin aku nggak ngeblokir sebulan lamanya. Sebel. Tapi sekarang Alhamdulillah ada anakku yang mengontrol kegiatanku di rumah. Dia paling benci kalau lihat aku nonton drakor jadi aku sudah mengurangi banget. Setelah Crash Landing On You tamat kemarin, aku sudah gak nonton drama apa-apa lagi.
ReplyDeleteMakanya sekarang saya lebih suka ngikutin drama ongoing aja, dr pada drama yg sudah tamat. Krn sekali nonton klo penasaran bakal nonton terus sampai selesai haha.
ReplyDeleteKlo ongoing kan bisa ada jeda nunggu tiap minggu tayang, atau sesuai jadwalnya. Dan sy membatasi untuk nonton satu drama aja.
Klo film kan durasinya pendek. Jadi santai2 aja
Seneng banget kak...punya resolusi yang baik.
ReplyDeleteAku juga mendukung perubahan ke arah yang lebih baik.
Aku juga mulai mengurangi. Jadi yang lebih diutamakan adalah menjalani kehidupan di dunia nyata, daripada larut dalam kehaluan dunia maya melalui drama.
Jadi gak maksain harus nonton.
Santai ajaa...hidupnya dinikmati.
Ini kok ciri-ciri teman saya banget. hahahahah. Beneran deh, kalau udah kecanduan drakor tuh ya. Saya malah gak pernah blas yang namanya nonton drama korea euy.
ReplyDeletehihihi ... betul semua ini mbak. Kepikiran lanjutannya gimana, ya macam dulu nonton sinetron Tersanjung itulah sampai berapa season tuh gak kelar-kelar.
ReplyDeletetrus yang ngefek banget ke badan ya nomer 5. Badan rasanya rontok abis begadang demi menyelesaikan satu film.
Ga pernah nonton drama jadi ga ngerti nih apa bahayanya. Kalo aku jujur ga bisa nonton drakor karena orgnya penasaran pengen tau endingnya dan kalo nonton ga bisa sedikit2 maunya sekaligus padahal ngantukan
ReplyDeleteAq sih nonton drama malah buat relaksasi. Biar nggak stres menjalani rutinitas. Malah bisa jadi konten juga. Hahaha. Dari dulu aku suka drama tapi nggak yang ampe attach banget sih.
ReplyDeletewah, saya pernah mengalami semua bahaya tersebut kak. Oleh karenanya sekarang saya akalin untuk nonton dramanya setelah selesai mengerjakan tugas alias update blog, tidak ada pekerjaan rumah yang terbengkalai, dan nontonnya aku batasin pakai kuota. Kalau kuota internet loss mah nonton drakor enggak ada habisnya, hehehe
ReplyDeleteSebagai pecinta drama juga, aku sih sekarang membatasi mana aja drama yang bakal ditonton. Terus usahain nonton di waktu luang saja. Nonton drama on going jg bikin time management jadi lebih baik. Selebihnua jangan jadiin beban. :) Nonton kan buat senang-senang.
ReplyDeleteNah lho, aku juga nih salah satu penggemar Kdrama dan memang kalau nonton yang serial gitu suka penasaran sama endingnya. Kalau masih running sih lumayan bisa nahan diri karena mau lanjut juga belum tayang episode selanjutnya. Masalahnya, kalau episode sudah lengkap, duh sukanya nonton sampai habis aja sekalian. Akhir-akhir ini sudah memulai mengurangi sih dan jadwal nonton dramanya cuma boleh malam minggu saja
ReplyDeleteSaya baca judulnya langsung keselek.
ReplyDeleteTapi memang sih, kadang kalau sedang menonton drama dan penasaran dengan ceritanya, bisa banget bikin jam istirahat jadi amburadul. Akhirnya saya menargetkan, kalau habis nonton drama, wajib saya tulis di blog. Kalau belum ditulis juga, ya nontonnya nanti nanti dulu deh.
Saya kalau nonton drama korea masih tergantung mood, mbak atau nungguin yang ngehits jadi nggak terlalu sering nonton drakornya. Jadi ingat dulu jaman suka begadang nonton drakor. Asli deh kurang tidur jadinya
ReplyDeleteSegala hal yang berlebihan itu memang ga bagus. Termasuk menonton drama Korea yang tidak seharusnya ditonton secara terus menerus tanpa kenal waktu
ReplyDeleteAku juga paling suka nonton film, tapi aku lebih suka di bioskop. Salah satu alasannya ya kalau nonton series atau downloadan gitu, masih belum bisa ngatur waktu yang baik. Takutnya jadi malah kerjaan lain keteteran dan semacamnya. Makanya milih nonton di bioskop yang pasti waktunya gak bakal ngeganggu waktu yang lain dan cuma satu film gitu
ReplyDeleteHahaha... Gampang baper dan pasti sering begadang �� untungnya udah lama pensiun gak ngedrakor. Jadi aman untuk saat ini wkwk
ReplyDeleteAku merasakannya mba Ery wakakak
ReplyDeletesumpah bikin stresss wakakka semuanya berantakan