Cem'pulek Warung Sawah Tempat Makan Nuansa Desa di Tengah Kota
Cem'pulek Warung Sawah Tempat Makan Nuansa Desa di Tengah Kota |
Libur panjang dari tanggal 12 hingga 14 Februari 2021 banyak cerita yang saya lalui. Diawali dari anak demam tinggi, tidak bisa tidur nyenyak, sebentar-bentar bangun, maunya mimi susu terus. Hingga akhirnya kami sama-sama sedikit tepar di hari Sabtu-nya karena kurang tidur. Niatnya mau ke bidan, tapi saya coba alternatif lain dulu, dibaluri minyak telon dan minum paracetamol yang tersedia di rumah. Alhamdulillah panas reda, tinggal rewelnya. Maunya digendong terus dan jalan-jalan. Okay, kami jalan-jalan sebentar keliling desa.
Di hari Minggu-nya pun sama. Anak masih rewel, padahal suhu badan sudah normal, sudah mau bermain, tetapi masih kurang napsu makannya. Berhubung saya jam 10 mau pergi untuk menghadiri sebuah acara, pagi-pagi saya sibuk ini dan itu. Sempat meninabobokan anak juga. Berhasil dia tidur, tapi giliran saya mau berangkat dia terbangun. Sama Mbah enggak mau, sama Papa enggak mau pula. Okay, fix. Ini anak maunya jalan-jalan juga. Ya sudah, yang rencana saya pergi sendirian jadi bertiga sama suami dan anak.
Saya dapat undangan untuk menghadiri acara launching tempat makan baru di daerah Kedung Menjangan, Purbalingga. Warung Makan tersebut bernama Cem'pulek Warung Sawah, milik Bapak Jauhari Efendi dengan mengusung tema makanan rumahan. Bukan hanya menunya saja yang rumahan dan khas daerah Purbalingga dan Banyumas, tempatnya juga begitu asri dan nyaman karena persis di pinggir sawah.
Kami bertiga sampai di sana sekitar pukul 11 siang. Kebetulan cuaca sangat panas, sehingga kami buru-buru untuk masuk ke ruangan. Sebelum memesan makanan, kita juga diwajibkan cuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir yang sudah tersedia. Selanjutnya kami masuk ke bagian dapur dimana makanan matang juga tersedia di sini. Sistemnya prasmanan alias ambil sendiri-sendiri. Dan saya kayak orang khilaf, ambil nasi, orek tempe, ayam goreng, kluban urap, sayur asem dan yang tak kalah penting ialah opor bajag. Ini seperti porsi orang yang kerja di sawah.
Tinggal ambil saja |
Review Cem'pulek Warung Sawah
Cem'pulek Warung Sawah ini menyediakan ruang yang semi outdoor pula, dan ini menjadi favorit para pengunjung. Kami juga mengincar tempat duduk di situ, tetapi masih penuh. Sambil menunggu tamu yang lain pulang, kami bertiga duduk-duduk di ruangan makan yang bersebelahan langsung dengan dapur. Kebetulan anak saya betah di sini karena di atasnya ada kipas angin baling-baling. Ingin sekali itu dipanjat terus dipegang.
Suasana di dapur Cem'pulek Warung Sawah |
Tak berapa lama kemudian tempat duduk yang kami incar kosong. Yes, kami boyongan tempat duduk di paling ujung yang dekat sekali dengan sawah. Makan sambil menikmati angin sepoi-sepoi di sawah rasanya itu makin nikmat. Terlebih ada opor bajag yang rasanya begitu unik, menggugah selera banget deh, plus dagingnya empuk. Sungguh ini menjadi menu favorit saya.
Do you know bajag? Ini adalah sejenis unggas yang bernama Entok. Untuk di daerah kami, biasanya disebut bajag.
Porsi orang kelaparan :D |
Enaknya menyantap daging entok itu karena daging lebih tebal dan empuk. Ditambah lagi bumbu opor yang sangat sempurna. Dengan kuah cokelat yang pekat, terlihat menggunakan santan yang kental serta campuran rempah-rempah. Asli ini enak banget, ada rasa gurih, manis, asam, pedas yang pas di lidah. Sehingga setiap orang yang menyantapnya akan ketagihan. The best banget deh daging bajagnya.
Selain menu makanan utama di Cem'pulek Warung Sawah juga tersedia menu camilan khas lainnya. Seperti kacang rebus, singkong rebus, pisang rebus, bubur sumsum, rujak dan aneka minuman. Konon, minum yang unik dan menjadi primadona itu Kopi Cempulek. Saya juga penasaran kopi seperti apa, tetapi kemarin belum ready karena racikan dan olahannya belum siap.
Camilan tradisional khas Purbalingga dan Banyumas |
Baca juga: Tertinggal Senja di Jembatan Linggamas
Oh ya, ketika saya menikmati santapan yang lezat ini, beruntung banget anak saya tidak rewel dia asyik bermain dengan Papa-nya. Setelah saya selesai makan, gantian dong yang bermain sama anak itu saya. Namun, suami saya tidak makan menu utama, cukup makan pisang rebus sama bubur sumsumnya saja.
Dua jagoan saya :D |
Cem'pulek Warung Sawah selain menyajikan hidangan yang mampu menggoyang lidah juga menjadi tempat untuk bersantai yang asyik. Karena di ujung sebelah tempat makan terdapat ruang kecil yang beralaskan rumput sintetis. Di sampingnya juga terdapat kolam ikan kecil. Di sini asyik untuk berfoto-foto dengan background hamparan sawah yang luas dan menyenangkan. Di tambah lagi, dari kejauhan tampak hotel ikon Purbalingga, Braling Grand Hotel by Azana Hotel.
Lokasi untuk spot foto juga bukan hanya di luar ruangan, tetapi di dalam ruangan yang menyatu dengan dapur juga ada spot foto dengan background logo Cem'pulek Warung Sawah.
Ini anak enggak mau digendong, maunya main terus |
Harga Menu di Cem'Pulek Warung Sawah
Opor Bajag yang menjadi favorit |
Menu standard nasi putih dan sayuran sepuasanya hanya Rp 7.500/porsi. Sedangkan menggunakan nasi merah Rp 10.000/porsi.
Lauk harga dihitung per buahnya. Ayam goreng Rp 10.000/pcs, opor bajag Rp 15.000/pcs, dan ikan mujaer goreng juga hanya Rp 10.000/pcs.
Sedangkan camilan seperti kacang, singkong, pisang, baik yang digoreng maupun direbus harganga masing-masing @Rp 6.000/porsi. Jajan pasar seperti bubur sum-sum Rp 4.000/porsi.
Daftar lengkap menu makanan |
Untuk minuman ada teh tawar atau manis dengan harga Rp 3.500/gelas, sedangkan es teh Rp 4.500/gelas. Minuman spesialnya kopi Cem'pulek seharga Rp 9.000/cup dan es kopi Cem'pulek Rp 10.000/cup.
Daftar lengkap minuman dan camilan |
Alamat Cem'pulek Warung Sawah
Lokasi berada di sebelah utara Lapangan Desa Kedungmenjangan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga. Ancer-ancernya seberang jalan kantor PDAM Purbalingga masuk ke gang kecil, lurus terus sampai ada lapangan, terus belok kiri. Contact person yang bisa dihubungi 0821 3589 4883.
Jam Operasional Cem'pulek Warung Sawah
Kemarin itu saya berkesempatan ngobrol dengan Mba Andri, salah satu pengurus Cem'pulek Warung Sawah. Dan dapat info kalau jam buka tempat makan ini dari pagi jam 10 sampai jam 6 sore. Inginnya sih buka sampai malam, karena kalau malam itu pemandangannya lebih bagus, tetapi berhubung masih ada pandemi dan sedang berlaku PPKM untuk Jawa dan Bali, sehingga jam operasional dibatasi.
Semoga pandemi segera berakhir, ya. Biar kita bisa menikmati suasana malam di pinggir sawah. Menikmati hidangan yang lezat dengan suara khas dari jangkrik, belalang atau lainnya yang membuat malam itu semakin ramai. Ditemani lampu temaram yang indah dan romantis.
Luar biasa, masa pandemi kuliner baru tetap ada pasarnya... apalagi yg gabut dn pengen liburan dan liat pemandangan alam..warung cempulek dan omah glugu di pbg..
ReplyDeletecilongok ada warung nyamplungan, batang ada warung ada pawone simbah, di purwokerto ada gereh lodeh..
Muraaah amat itu nasi putih pake sayur sampai kembung cuma 7.500 hihihihi :) Nasi merah 10.000 :D Konsep makana sederhana kayak gini udah jarang ya, apalagi di perkotaan sedikit adanya. Aku ini belum pernah loh makan sambil mandangin sawah2 yang hijau dan luas. Kalau ke Purbalingga, kudu dimampirin nih. TFS.
ReplyDeleteAduh aku mauu mba, oh ada nama lain dari entok ya. Sekilas bacanya bajay 😅 lagi puasa jd kurang fokus nih kynyaaa aku.
ReplyDeleteBelum pernah nyoba entok opor gitu.. penasaran mbaa
aku yang makan siangnya gagal, menunya kurang, trus liat review cempulek warung sawah jadi laper lagi deh.. enak-enak ya itu menu masakannya, keliatan dari penampakannya
ReplyDeleteEnaknya Maak, makanannya makanan tradisional, dinikmati dengan melihat pemandangan sawah. Wuih, berkesan sekali pastinya.
ReplyDeleteMenikmati menu ala desa, dengan suasana pedesaan pula, pasti makin lahap makannya. Apalagi menunya prasmanan gitu, semua jadi pengen dicicip.
ReplyDeleteSaya juga suka makan daging menthok, dagingnya tebal dan lembut (kalau beli), tapi kalau masak sendiri, kok alot ya hehehe...
wah enak banget makan di warung seperti ini
ReplyDeletesuasanya dapat banget, makanannya juga enak, makanan rumahan
ini di purbalingga ya mbak, semoga klo ada raker disana lagi aku mau mampir
sebelum pandemi, kantorku klo raker di purbalingga. setiap enam bulan sekali
kangen juga jalan jalan ke purbalingga
Waaah asri sekali ya makan di tengah sawah. Menunya juga tradisional dan bikin kangen kampung halaman. Harganya masih murah murah ya Mbak
ReplyDeleteMeski orang desa, aku tetap suka suasana kaya Cem'pulek Warung Sawah ini. Rasanya adem. Apalagi makannya yang memang cocok di lidah. Oke nih kalau ke sana bareng keluarga
ReplyDeleteSemoga warung yang baru launching itu bisa sukses terus ya. Menu-menunya cukup terjangkau harganya. Bangga aku kalo ada yang buka usaha di era pandemi begini. Bismillah.
ReplyDeleteCempulek Warung sawah ini bikin nyaman yah, jadinya bnakalan banyak makan nih, viewnya bagus pula
ReplyDeleteHaduuuuh ini mah juaraaaaak mbaaaa :D. Aku suka bangeeet makanan khas rumahan gini. Apalagi kalo disajikan dengan view sawah :D.
ReplyDeleteDi Tangerang ada 1 tempat yg konsepnya begini. Mungkin banyak, tp aku cuma tahu 1. Warung tuman. Bedanya view buka sawah tapi kebun hahahah. .tapi makanannya ttp makanan rumahan yg disajikan di piring kaleng.
Kalo ke Purbalingga, mungkin bakal aku sempetin untuk nyobain menu2 warung cempulek ini.
Nama lain mentok itu banyak yaaa. Selama ini aku kenalnya daging entog ato mentog. Ternyata ada nama lain lagi bajag
Noted! Mudah-mudahan saya bisa jalan-jalan ke sana. Saya suka dengan resto yang menawarkan menu khas suatu daerah begini. Rasanya oengen segala dicobain. Mana harganya termasuk murah
ReplyDeletewaah menunya enak2, jadi kangen kulineran khas daerah deh sekaligus pulang kampung harganya juga masih aman di kantong ya, aku jg suka daging entog klo orang daerhan ngolahnya jadi enak ya mba, bumbunya jg meresap
ReplyDeleteWaduh, bikin ngileeer deh masakannya. Dan harganya pun terjangkau banget. Lihat tempatnya yang kayak saung di sawah pasti bikin inget suasana desa.
ReplyDeletePurbalingga sekarang makin banyak warung makannya ya. Saya asli Cilacap dan kalau pas mudik, pasti mampir ke Sokaraja, terus jalan-jalan ke Purbalingga
ReplyDeleteDulu, saat dalam perjalanan, milih tempat makannya yang suasana alam, seperti cempulek ini
Wah daging entok, lama eui tak makan itu :D
ReplyDeleteSeneng banget nih bisa makan d outdoor sambil menikmati pemandangan sawah yang makin lama makin langka di perkotaan ya mbak hehe
Apalagi kalau makannya bareng2 ma keluarga :D
Enak banget suasana dan pemandangan restonya ya jadi berasa piknik tipis-tipis hehe bikin fresh badan dan pikiran ini tempatnya...
ReplyDeletey ampuuun cakep bangeet nih kalau ada di tengah sawah seperti ii... jadi syahdu yaaa ambiencenya dan makan makin nikmat
ReplyDeletewah restonya beneran ditengah sawah ya mak, cakep banget pemandangannyaaa.. menunya juga banyak dan menggiurkan banget nih kayanya.. Seru nih sepertinya makan di cempulek warung tengah sawah ini yaaa
ReplyDeleteAduh itu makanannya enak banget ya bikin ngiler, salah satu yang aku suka kalau pergi keluar kota itu bisa menikmati makanan khas rumahan.
ReplyDeleteBoleh nih ya unik banget d Jakarta mAh gak Ada next bisa Cem'pulek Warung Sawah Ada ruang yang semi outdoor makanannya enak2 nyaman lagi
ReplyDeleteCem'pulek Warung Sawah ini menu makanannya keliatan cukup lengkap ya Mak kalo misal buat makan bareng sekeluarga :D
ReplyDeleteWah pengin nyoba daging entog nya. Saya penggemar masakan berbahan baku entog. Semoga bisa mampir ke Cem'pulek
ReplyDeleteAmazing! I know nothing about traveling all over the country, what a wonderful looking place to explore.
ReplyDeleteVisit website: "https://www.ridetransferdirect.com/sv/taxi/transfers/malaga-flygplats/marbella/.