Kehamilan Pertama yang Sangat Dinantikan
Kehamilan Pertama yang Sangat Dinantikan |
Bismillah. Buah hati selalu menjadi dambaan bagi pasangan yang sudah menikah, tak terkecuali kami berdua. Setelah menikah, yang saya tunggu tentunya kehamilan. Namun, setiap orang punya takdirnya masing-masing, sehingga kami harus bersabar menunggu sampai dua tahun pernikahan baru hamil. Dan selama dua tahun pernikahan, kami bisa melewati dengan penuh drama suka cita.
Sebenarnya saya juga rada enggan menuliskan cerita tentang kehamilan, tapi dipikir-pikir toh tidak ada masalahnya. Karena ini bisa untuk kenang-kenangan bagi saya. Iya, untuk kenangan, menulisnya pun saya flashback ke beberapa tahun yang lalu. Secara, anak saya sekarang sudah 15 bulan. Hehehe.
So, yang penasaran tentang kapan saya hamil dan mungkin kisah perjalanan dari awal hingga hamil, simak terus, ya.
Sempat Pijat ke Tukang Pijat
Menginjak usia pernikahan 1 tahun, tepatnya di tahun 2018, saya cukup panik karena belum hamil-hamil, akhirnya saya menghubungi teman yang dulu terapi pijat sebelum hamil, terus beberapa bulan kemudian dia hamil. Okay, saya tertarik dong, jadi saya mengajak teman ke tukang pijat itu. Yang jelas tukang pijat-pijatnya emak-emak ya, Gengs! Dan pijatannya yang enggak gimana-gimana sih. Lebih memijat ke badan biar enggak pegal-pegal. Asli, saya sampai ngantuk karena dipijat. Kalau di rumah sendiri saya bisa tidur pulas. Badan jadi rileks, pegal-pegal berkurang, dan kepala tidak terlalu berat. Fix, ini mah kalau dekat, saya bakalan sering datang.
Setelah pulang dari sana ya tentu badan saya memang lebih fresh karena dipijat, tapi untuk hamil belum. Menunggu sampai beberapa bulan juga belum ada tanda-tanda, sampai akhirnya saya ke dokter kandungan.
USG dan Konsultasi Program Hamil
Seingat saya September 2018, pas hari Sabtu, saya dan suami datang ke RSUD Panti Nugroho Purbalingga. Pas kebetulan jadwalnya dr. Dewa, yang kata orang-orang memang ini dokter bagus banget. Banyak juga yang melakukan program hamil ke beliau dan berhasil. Yes, jadwal hari Sabtu pagi jadwalnya beliau. Tak heran juga yang mengantri sudah banyak banget, saya di urutan nomor 35. Karena waktu itu belum pandemi ya, bebas mah, nunggu antri di rumah sakit sambil ngemil, main gadget, selow aja.
Setelah menunggu kurang lebih satu jam, akhirnya saya dipanggil. Cek USG. Menurutnya, rahim saya bagus, normal meskipun saya suka telat datang bulan. Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Kemudian kami lanjut untuk konsultasi yang rencananya untuk program hamil. Tetapi sama beliau semacam dikasih wejangan, kalau setelah menikah itu enggak semua perempuan langsung hamil. Ada yang di tahun pertama bisa hamil, ada yang di tahun kedua, ketiga dan selanjutnya baru mereka bisa hamil. Selama rahim tidak ada masalah, kita sebagai manusia yang penting optimis, terus berusaha, berdoa dan jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang sehat.
Well, ini dokter beneran kasih penjelasan yang ngena dan tepat. Pantesan lah banyak yang ngantri.
Dan dari konsultasi itu, saya dan suami dikasih vitamin. Kemudian suami dirujuk untuk test, ada masalah atau tidak, tapi di klinik lain.
Baca juga: Blackmores Pregnancy & Breast-feeding Gold, Suplemen yang Cocok untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Sepulang dari RSUD Panti Nugroho, ya kami biasa saja. Suami juga tidak jadi klinik buat ngecek. Kami mencoba untuk menerima bahwa saat ini memang belum saatnya kami punya anak. It's okay, kami melewati hari-hari seperti biasanya. Yang kadang-kadang tertawa, kadang saya ngegas dan sebaliknya. Hahaha
Awal Kehamilan yang Tak Terduga
Di awal kehamilan, saya masih suka kelayaban sampai di pinggir sungai |
Sampai akhirnya di bulan Agustus 2019 saya jatuh sakit. Siapa yang mengira kalau saya hamil, karena tanggal 10 Agustus 2019 saya masih bersliweran ke mana-mana. Dari pagi, saya ngantri bikin SIM, terus kondangan, dan lanjut tengok bayi. Semuanya baik-baik saja, sampai tanggal 14 Agustus 2019 saya jatuh sakit karena pusing dan mual. Saya menganggapnya hanya sebatas masuk angin atau mungkin asam lambung saya yang naik. Saya tidak pernah kepikiran kalau saya ini hamil. Dan tanggal 17 Agustus 2019 saya mengikuti upacara penurunan bendera merah putih di Alun-alun Purbalingga. Tak menyangka, saya pusing, dan mundur dari barisan upacara, sehingga teman saya yang jadi bidan tanya, "Apa kamu lagi hamil?" dia ingin tahu. Saya jawab, "Belum sih," jawab saya setelah meneguk air mineral. Kemudian dia mempertegas, "Coba nanti kamu beli test pack, siapa tahu kamu hamil,"
Eng ing eng, saya kabarin suami dan beliau beli test pack, sampai rumah saya langsung pakai itu test pack. Dan beneran garis 2. Bahagia haru dan pusing makin menjadi. Dan situlah saya mulai mual-mualnya makin menjadi.
Menurut saya nih, apa yang terjadi dengan saya kurang baik. Alhamdulillah-nya saya tidak mengalami keguguran, padahal masih melakukan aktivitas yang cukup berat. Teman-teman yang sedang hamil, jangan mencontoh saya,ya. Karena, ternyata awal kehamilan itu sudah bisa terdeteksi kok. Bahkan menurut Ibupedia, sedini mungkin, tanda-tanda kehamilan bisa langsung diketahui. Ada beberapa ciri-ciri awal kehamilan yang umum terjadi, seperti: Flek dan Kram Perut, Mual dan atau Muntah, Tidak Menstruasi, Payudara Membengkak atau Nyeri, Sering Buang Air Kecil, Konstipasi, Pusing, Mood Swing, Penurunan Berat Badan atau Kenaikan Berat Badan, Dada Terasa Panas, dan Kelelahan Berlebihan.
Dari 11 tanda tersebut, umumnya akan muncul di hari 7 - 14 hari pertama kehamilan. Sehingga kalau teman-teman yang sedang menantikan buah hati, muncul tanda-tanda tersebut setelah berhubungan suami istri, segera cek melalui test pack, ya. Hal itu bertujuan agar kita lebih hati-hati dalam gerak, dan selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan tepat untuk tumbuh kembang janin.
Bagi teman-teman yang memang ingin mendapatkan informasi seputar kehamilan dan kelahiran, bisa mengaksesnya di website https://www.ibupedia.com/, pusat informasi seputar kehamilan dan kelahiran, tumbuh kembang anak dan juga menu untuk makanan pendamping ASI.
Drama Kehamilan Pada Trimester Pertama
Makin hari, perut makin di depan |
Setelah mengetahui hamil, ternyata, selanjutnya ada drama juga yang menemani selama trimester pertama. Ada beberapa hal yang terjadi pada saya ketika awal kehamilan, di antaranya:
1. Badan memerah seperti terkena gabag
Setelah tahu positif hamil, saya malah tambah pusing. Badan lemes, terus kulit berwarna kemerah-merahan seperti orang kena gabag akibat kulit kedinginan. Chit chat sama temen, malah ada jawaban yang menakutkan, takutnya saya kena virus campak. Langsung syok saya mendengar itu, akhirnya malam-malam, selepas suami pulang kerja saya meminta untuk diantar ke laboratorium untuk mengecek apakah saya kena campak atau tidak. Ternyata sampai di laboratorium, kami harus balik besok pagi jam 7, karena sudah malam untuk pengecekan lebih lanjut tidak dilayani. Dengan merasa hampir putus asa, suami langsung mengajak ke bidan saja. Siapa tahu ada pencerahan. Alhamdulillah, sampai di bidan dijelaskan bahwa saya tidak kena campak. Ini hanya seperti pertanda awal kehamilan. Karena setiap orang untuk pertama kalinya hamil, akan ada tandanya sendiri-sendiri, tidak sama.
Bu Bidan yang baik hati dan cantik memberi semangat ke saya biar tetap tenang dan makan teratur serta minum susu ibu hamil. Ditambah memberikan vitamin untuk saya dan jabang bayi. Alhamdulillah, pulang ke rumah dengan perasaan lega.
2. Benci dengan aroma telur
Di awal kehamilan, asli saya tidak suka sekali dengan aroma telur. Mau dimasak seperti apa pun itu. Entah digoreng, direbus atau lainnya yang berbau telur, membuat saya mual.
3. Doyan makan tahu cryspi
Mungkin ini yang dinamakan nyidam. Saya sering minta dibelikan tahu crispy sama suami. Jadi, ketika suami pulang kerja, dia harus mampir ke penjual tahu crispy meskipun arahnya berlawanan dengan tujuan rumah. Ya, demi jabang bayi katanya, dibela-belain lah beli tahu crispy meskipun hujan deras diterjang terus.
Alhamdulillah, melewati semua drama dengan aman dan terkendali, Memasuki trimester dua, saya mulai doyan makan apa saja, termasuk telur. Iya, di usia kandungan 5 bulan saya mulai memakan telur lagi dan baik-baik saja.
Posisi Kepala Bayi Masih Sungsang Padahal Sudah Memasuki Trimester Tiga
Perut semakin besar, jalan sudah semakin engap |
Bulan Januari 2020 saya USG lagi. Selepas pulang kerja saya langsung menuju RSUD Panti Nugroho. Hari itu hari Senin, dan dokter prakteknya saat itu bukan dokter Dewa. Jadi ya sudah, yang penting periksa kandungan dan tahu bagaimana kondisi janin di dalam perut. Dari hasil USG, jenis kelaminnya ialah laki-laki, tapi ada yang perlu diperhatikan karena posisi kepala masih di atas alias sungsang, plus berat badan bayi masih kecil. Dag dig dar rasanya saya. Tapi dokter juga menenangkan, agar saya banyak makan dan rajin jalan kaki serta banyak minum agar pinggang tidak sakit.
Baca juga: Cerita Kehamilan di Trimester Ketiga
Kemudian di bulan Februari 2020, saya cek USG lagi, Alhamdulillah, posisi kepala bayi sudah di bawah. Siap untuk melahirkan yang kurang lebih 2 bulan lagi menurut Hari Perkiraan Lahir (HPL).
Sempat Keluar Darah Jelang Persalinan
Waktu itu Minggu masih dini hari sekitar jam 2, tanggal 29 Maret 2020. Saya sudah tidak bisa tidur nyenyak lagi. Bentar-bentar pinggang sakit, nguyer tak tertahankan. Dan pas terbangun, tiba-tiba keluar darah dari jalan lahir. Ya Allah, saya dan suami panik sepanik-paniknya. Mau ke bidan masih tengah malam. Akhirnya saya dan suami menunggu pagi dengan perasaan cemas yang tak tertahankan. Sampai jam 6 pagi, kami langsung ke bidan yang menerima persalinan, tetapi belum ada pembukaan. Malah dia mengatakan takutnya ini plasenta menutupi jalan lahir. Aduh, makin panik lah kami.
Lagi-lagi suami menenangkan saya. Second choice, kembali ke bidan yang biasa kami kunjungi setiap bulan, siapa tahu ada pencerahan. Benar saja, kata bidan yang biasa kami kunjungi, menginfokan bahwa ini hanya lendir darah, tanda-tanda awal persalinan. Paling cepat bisa segera mungkin, maksimal dua minggu bayi harus sudah lahir.
Saya melewati hari yang cukup berat dengan perasaan tenang. Sampai Senin sore di tanggal 30 Maret 2020, pinggang saya sakitnya makin menjadi. Saya sampai menangis lho karena menahan kesakitan, suasana maghrib, Mama saya di Mushola dan suami saya belum pulang kerja. Aduh, rasanya tidak karuan. Tak lama kemudian suami akhirnya sampai rumah. Berbenah diri, dan jam 8 malam kami berangkat ke Puskesmas. Sampai di sana dicek, ternyata pembukaan masih dua, sehingga orang tua saya pulang. Hanya suami yang menemani saya di Puskesmas.
Karena tidak bisa tidur, saya memilih untuk jalan-jalan keliling sekitar ruangan. Pas mau tidur, ketuban pecah. Dengan penuh drama saya yang njerit dan lain sebagainya. Alhamdulillah, di jam 22.45 WIB anak saya lahir. Bayi laki-laki yang sudah dinantikan itu lahir di dunia dengan selamat, dan sehat. Alhamdulillah.
Selepas itu, saya dijahit, tapi seperti mati rasa, sudah tidak dihiraukan lagi rasanya, yang penting bayi sudah lahir dan Alhamdulillah kami sehat-sehat semua.
Well, itulah pengalaman kami menantikan buah hati pertama. Dari ke tukang pijat sampai ke dokter, kami coba. Namanya juga usaha. Dan teman-teman yang sedang berjuang menantikan buah hati, tetap semangat dan optimis. Insya Allah, usaha dan doa akan terkabul. Semangat ya.
Benar-benar perjuangan banget.
ReplyDeleteAlhamdulillah selamat ya kak, dulu aku juga menanti 2th tapi aku emang pengen honeymoon dulu terus persiapan fisik, mental, spiritual dan financial biar gak riweuh di masa depan hahahha... Pokoknya enak lah hamil lancar, melahirkan normal tanpa rasa sakit, bahagia banget
ReplyDeletePengalaman sebagai ibu memang luar biasa ya, Mbak. Bersyukurlah mereka yang langsung diberi kepercayaan seorang anak karena tidak semua pasangan Allah beri kepercayaan buah hati setelah pernikahannya.
ReplyDeleteSelamat bu. Penantiannya berbuah manis. Semoga menjadi putra yg berbakti kepada ortu, nusa bangsa dan agama.
ReplyDeletewahhhhh rasa bahagia sama haru pas tiba-tiba positif hamil pasti rasanya kaya nano-nano ya mba! Selamat untuk kelahiran buah hatinya! Btw mba untuk USG itu apakah harus dilakukan setiap bulan? dan kira-kira kalau sering USG akan berdampak kurang baik ga ya buat janinnya?
ReplyDeletemasyaAllah tabarakallah, senang sekali mendengar sesama perempuan yang menanti kehamilan. Semoga ananda dan ibu sehat lahir batin ya Mbak
ReplyDeletebercerita tentag kehamilan pertama saya juga pernah mengurusi bumil dirumah saya yaitu kakak saya sendiri. dari pengalaman itu, saya belajar ternyata merawat bumil ini susah-susah gampang. terlebih disaat fase ngidam.
ReplyDeleteselamat ya mba telah diberi kemudahan untuk hamil. setiap perempuan punya perjuangan tersendiri saat mengandung, tapi semua itu sangat luar biasa.
ReplyDeleteWahh selamat ya kak. Moga anaknya sehat selalu dan bisa membuat ortunya bahagia, aamiin
ReplyDeleteAlhamdulilah, akhirnya penantian 2th berbuah manis juga ya Mbak. Dede bayinya juga lucuu, gembul, cakep. Hehe
ReplyDeleteSemoga menjadi anak yang sholeh dan menjadi kebanggaan orangtua kelak. Amin.
Tiap kehamilan itu selalu ada cerita yang berbeda ya, mbak. Pastinya semuanya selalu berkesan untuk diingat
ReplyDeleteAlhamdulillah adik bayi sudah lahir :) Memang selalu ada cerita yang seru dibalik tiap kehamilan. Kalau aku dulu nggak kuat nyium bau bawang, kopi, dan pengharum ruangan. Tapi alhamdulillah selama kehamilan hanya 1x muntah di usia kandungan 8 bulan. Aneh tapi nyata hehe
ReplyDeleteKehamilan pertama memang sangat dinantikan paran Bunda-bunda, akan tetapi jangan lupa tetap jaga kesehatan agar bayinya juga sehat
ReplyDeleteAnak pertama saya dulu juga sungsang mbak. Tapi kata dokter, hal itu biasa terjadi, nanti di usia kandungan 7 bulanan biasanya muter. Alhamdulillah bayi mbak gak sungsang lagi di kehamilan 7 bulan itu ya. Kalau saya dulu masih. Trus dibanyakin sujud kata dokternya. Intinya nungging hehe. Dan itu berhasil. 8 bulan udah ga sungsang lagi.
ReplyDeleteAlhamdulillah selamat ya mbak akhirnya memiliki buah hati. Telat 2 tahun ya jadinya. Semoga anaknya jadi anak yang soleh. Selalu sehat dan kuat. Aamiin
Saya malah semua dijabanin, Mba sinsei, tukang pijat, pokoknya pengobatan alternatif semua deh. Dan ternyata malah berhasilnya pas ke dokter. Lewat dokter saya baru dapat Abang Fi setelah usia pernikahan saya yang ke 4.
ReplyDeleteMasyaALLAH luar biasaaa banget Kak ceritanyaaa
ReplyDeletesemoga Ananda tumbuh menjadi generasi yg baik hati, cerdas, kuat iman Islam dan menjadi penyejuk mata bagi orangtuanya yaaa
wah jadi awalnya malah gak ngeh ya mbak kalau hamil, untung dikasih clue sama temen yaa..
ReplyDeleteeh iya jujur baru tahu kalau gejala2 awal kehamilan itu udah bisa tahu dr 7-14 hari! ya ampunn aku kemana aja >.<
maasyaallah tabarakallahu, alhamdulillah ya mba buat kehamilan pertamanya, semoga sehat terus untuk calon bayi dan ibunya ya
ReplyDeleteSelamat mlm Mak Erry, iya gakpspa.lagi menulislan pengalaman kehamilan pertama. Kan geganti nuku harian cerita utk dikenang kelak. Mending cerita di blog xp di Diary kan? Seru banget ya kehamilan pertamanya banyak yg dirasa gak enaknya.Alhamdulillah si permata hati lahir dngn selamat wlp terpaksa dijahit Miss V-nya. Bayinya besar juga ya sampe chubby pipinya. Senengnya buah cinta sdh hadir. Nakal juga ya zi baby pake sungsang segala bikin si mama khawatir. Finally bikin happy ya begitu brojol suara tangis itu mampu bikin segala rasa sakit hilang seketika.
ReplyDeleteWah pengalaman mual kita hampir sama, mba.
ReplyDeleteAku bahkan sampai menjelang 7 bulan.
Kalau mba doyan tahu crispy, lha aku demen kopi susu dan mangga muda.
Biasanya demen aroma bawang goreng, ndilala jadi sebal banget!
Unik sekali bumil ini ya.
Oh iya, saking aku ga ada nafsu makan, aku sempat mengira bayiku akan lahir dengan berat jauh dari normal, karena jendolan perutku sangat kecil dan berat badan meningkat tak sampai 5kg. Nah loe!
Untunglah bayi Yasmin lahir sehat wal'afiat, denga berat 2.9kg dan panjang 52cm.
Selamat ya mba, atas kelahiran putra pertamanya!
Sehat-sehat selalu.
Aamiin.
Masya Allah aku selalu bahagia klo baca persalinan dan cerita hamil mbaaa. Ikut seneeng mbaa. Jadi ini udah setahunan ya dedeknya. Termasuk cukup cepet proses persalinannya ya mba. Alhamdulillah pas hamil bukan campak yaa. ^^ sehat selalu ibu dan bayinyaa. Semoga menjadi anak sholeh amin
ReplyDeleteAlhamdulillah..selamat ya atas kelahiran ananda yang dinanti-nanti.. Semoga sehat selalu... Tiap kehamilan memang beda-beda ..ada yang mabok parah ada yang santai2 kayak gak hamil..hehe.. Kayak saya sendiri baru tahu kalo hamil udah umur 4 bulan bayinya...
ReplyDeleteKalau bidan lihat kondisi fisik aja udah bisa nebak ya kalau perempuan lagi hamil, dan untuk memastikan meminta mbak buat beli test pack.
ReplyDeleteAlhamdulillah lancar persalinannya ya mbak, walau sempat ada drama sedikit
Alhamdulillah, semoga lancar sampai persalinan yah, ibu dan bayinya sehat tanpa kurang sesuatu apapun.
ReplyDeleteCerita kehamilan pertama memang selalu dikenang ya Mba. Perjuangan sampai dapat dua garis itu pasti terbayar ketika tes pack dan hasilnya positif. Saya juga begitu. Hamil pas usia pernikahan 6 bulanan. Sempat ada drama juga saat kehamilan dengan vonis placenta previa. Alhamdulillah proses kelahiran lancar.
ReplyDeleteAlhamdulillah lancar ya persalinannya, yang dinantikan akhirnya terwujud, bahagianyaa..aku juga sempat dua tahun belum hamil juga dan sempat ke mana-mana hehe asa mau cepat punya momongan ey
ReplyDeleteSelamat atas kelahiran putranya, ya, Mbaak. Ikut seneng!
ReplyDeleteJadi inget waktu pertama kali hamil, masih mending Mbak Ery mual karena telor. Lah, saya mual muntah setiap nyium bau nasi dan bawang goreng. Alhasil susah makan nasi hehehe
Alhamdulillah, usahanya gak sia2 ya mbak, selamat.
ReplyDeleteSeru cerita kehamilannya mbak, semoga sehat2 selalu ibu dan baby.
Haha bener2 saat dijahit tu juga udah gak kerasa kyknya krn juga gak liat2 lagi yg penting dah bisa meluk babynya ya? AKu malah baru tau jg klau dijahit dceritain suami krn dia yg liat semua prosesnya hehe :D
Dudududuuu aku terharu bacanya
ReplyDeletesampe baca pelan pelaaaan gitu menikmati dan ikutan tegang menunggu kelahiran si adek
selamat yaaa udah jadi Ibu muda -siap mengantar ananda ke gerbang sukses aaamiiiin
Alhamdulillah, selamat ya mbk. Perjuangan ya berbuah manis. Aku dulu lumayan lama 5 tahun baru dapet rezeki anak. Banyak sekali yang sudah dicoba, dari pijet, jamu jamuan dan masih banyak lagi.
ReplyDeleteAkhirnya ya Mba alhamdulillah sudah Lahir,,, walaupun sedikit Ada drama ya semoga selalu sehat2
ReplyDeleteAkupun dulu sempet gitu mba .. gk suka cium Bau indomie, bau bedak
MashaAllah~
ReplyDeleteKehamilan yang dinantikan dan hadirnya bagaikan rejeki yang tak di sangka-sangka yaa, kak...
MashaAllah~
Semoga sehat-sehat selalu yaa, kak..
Seringkali, di saat kita pasrah, justru Allah mudahkan.
Alhamdulillah ternyata bayinya sudah 15 bulan Mbak. Kalau bayi saya baru 4 bulan sekarang. Menunggunya juga lama selang 12 tahun dari kakak.
ReplyDeleteKehamilan pertamaku juga lumayan lama, 1 tahun 8 bulan dari pernikahan baru dikasih
ReplyDeleteTetapi lumayan lah daripada harus terlalu cepat karena kami butuh siap tempat tinggal juga dulu
Selamat menjadi ibu ya mb erry. Pengalaman yang luar biasa pastinya. Apalagi mengingat kehamilan pertama
ReplyDelete