Upaya Pencegahan Karhutla dengan Restorasi Lahan Gambut
Bagi orang yang jauh dari lahan gambut, seringkali saya mencoba mencari tahu apa sih itu lahan gambut? Fungsinya memang untuk apa?
Saya yang masih awam tentang lahan gambut menjadi mengerti setelah mengikuti Online Gathering bareng Eco Blogger Squad (EBS) 2023, yang menghadirkan narasumber Kak Iola Abas.
Dalam kesempatan itu, tema yang diusung cukup berarti dan menohok, #BersamaBergerakBerdaya Indonesia Merdeka dari Kebakaran Hutan dan Lahan.
Indonesia itu Memiliki Lahan Gambut Seluas 14,9 Juta Hektare
Menurut data Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) di tahun 2011 Indonesia memiliki lahan gambut 14,9 juta hektare. Seiring perkembangan zaman, seluas 5,8 juta hektare lahan gambut telah beralih fungsi. Lahan seluas itu berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, perhutanan untuk industri, sawah, pemukiman, dan area lainnya yang bersifat komersil.
Lahan gambut sendiri terjadi akibat timbunan material organik yang tidak terdekomposisi dengan sempurna selama ribuan tahun. Material-material organik tersebut seperti sisa pepohonan dan reremputan. Proses terjadinya juga tidak sebentar, untuk menjadi lahan gambut yang basah dan menyerap air, memerlukan waktu ribuan tahun.
Dengan karakterisik lahan gambut yang mampu menyerap air, tentu saja sangat bagus untuk menahan bencana alam seperti halnya banjir.
Peran Penting Lahan Gambut
Berikut merupakan peran penting Lahan Gambut bagi kita semua.
1. Mencegah Terjadinya Bencana Alam, Terutama Banjir dan El Nino
Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, lahan gambut mampu menyerap air dan menyimpannya dengan baik. Sehingga ketika terjadi curah hujan yang tinggi tidak akan menimbulkan banjir. Karena lahan gambut berfungsi sebagai tandon air 'raksasa', yang mana mampu menyerap air sebesar 450 - 850 persen dari bobot keringnya. Selain itu, gambut yang sudah terdekomposisi mampu menahan air sebanyak 2 hingga 6 kali lipat dari berat keringnya.
Dengan begitu, pada saat musim hujan, lahan gambut menghambat lajunya banjir, sedangkan di musim kemarau, cadangan air di lahan gambut masih melimpah sehingga tidak akan menimbulkan badai El Nino.
2. Menunjang Perekonomian Masyarakat Lokal
Masyarakar lokal yang tiggal di dekat area lahan gambut bisa memanfaatkan sumber pangan dan penghasilan dari lahan gambut. Baik dari flora maupun fauna yang ada di dalamnya, bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup masyarakat lokal dekat lahan gambut.
3. Tempat Berlindungnya Keanekaragaman Hayati
Beebagai jenis flora dan fauna bisa hidup di lahan gambut. Jenis flora bisa dimanfaatkan dan dibudidayakan oleh masyarakat lokal setempat, sedangkan fauna berperan penting untuk menjaga ekosistem yang ada di lahan gambut.
4. Lahan Gambut Mampu Menjaga Perubahan Iklim
Tentang perubahan iklim ini sudah sering kita dengar, dan saya juga beberapa kali membahas tentang sebab akibat perubahan yang iklim.
Lahan gambut yang ada rupanya mampu menahan lajunya perubahan iklim tersebut. Karena di dalamnya menyerap karbon, dua kali lebih banyak dibandingkan hutan di seluruh dunia.
Sehingga ketika lahan gambut terganggu, efeknya sangat bahaya, karena akan mengeluarkan simpanan karbon ke udara yang akan menimbulkan efek gas rumah kaca.
Betapa pentingnya lahan gambut untuk menjaga kelangsungan hidup beranekaragam hayati juga menjaga ekosistem. Namun, lahan gambut bukanlah lahan yang tak mampu dibakar/dirusak. Sebagian orang-orang yang mementingkan komersial, terus berupaya mencaplok lahan gambut yang ada. Sehingga tak heran kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia kerap terjadi.
Proses Terjadinya Kebakaran Lahan Gambut
Proses terjadinya kebakaran lahan gambut bukan terjadi begitu saja. Melainkan ada proses yang disengaja.
1. Lahan Gambut Dikeringkan
Proses awal terjadinya kebakaran lahan gambut karena adanya proses pengeringan lahan tersebut. Sehingga fungsi lahan gambut tidak bisa menyerap air lagi.
2. Lahan Gambut Kering Mudah Terbakar
Lahan gambut yang kering mudah sekali terbakar meskipun hanya dipicu dari puntung rokok.
3. Kebakaran Lahan Gambut Cepat Menyebar
Dengan sekejap lahan gambut mudah dilalap api, bahkan sampai kedalaman 4 meter.
4. Api Susah Dipadamkan
Meskipun api pada area atas lahan gambut bisa dipadamkan, tetapi pada lapisan dalam belum tentu apinya padam.
5. Api Bisa Bertahan Berbulan-bulan dan Mampu Menjalar ke Area Lain
Yang paling mengerikan ketika lahan gambut kebakaran adalah apinya susah dipadamkan dan dengan cepatnya menjalar ke area lain. Bisa menyebabkan kebakaran hutan dan lainnya yang berefek buruk bagi lingkungan dan keberlangsungan makhluk hidup yang ada.
Peristiwa Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Besar di Indonesia
Indonesia memiliki sejarah kelam tentang Karhutla, pernah terjadi pada bulan Juli 1997 hingga Februari 1998. Selanjutnya, juga pernah terjadi di tahun 2015.
1. Karhutla Bulan Juli 1997 - Februari 1998
25 tahun silam Karhutla terjadi di 24 provinsi dan mengakibatkan kerugian yang sangat besar, bukan hanya materi juga korban jiwa. Menurut info Pantau Gambut, berikut informasi kerugian akibat Karhutla di tahun 1997-1998.
a. Hutan dan Lahan yang terbakar seluas 11,7 juta hektare
b. Kerugian akibat kebakaran mencapai USD 1,62 - 2,7 juta
c. Kerugian karena kabut asap mencapai USD 674 - 799 juta
d. Kerugian efek dari emisi karbon sebesar USD 2,8 juta
e. Korban jiwa sebanyak 234 jiwa karena kecelakaan pesawat terbang Garuda GA 152 yang jatuh di Sibolangit
f. Akibat asap, ratusan warga Papua meninggal, transportasi pengangkut makanan menuju lokasi terganggu karena asap yang sangat tebal
g. Asap juga mengganggu ke negara tetangga, Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, bahkan sampai ke Thailand, Filipina, dan Australia.
2. Karhutla Tahun 2015
Meski saya tidak tinggal di daerah Sumatera, tapi kebakaran hutan yang menimpa di 32 Provinsi, saya tahu. Selain dari media yang sudah sangat cepat informasinya, kebetulan saya memiliki teman di Dumai, Riau. Dia sering chat saya cerita tentang kondisinya yang sudah pengap, membuat sesak napas, mau makan saja susah apalagi untuk bekerja dan melakukan aktivitas seperti biasanya, akses di sana kala itu terputus. Jarak pandang bisa-bisa hanya dua meteran saja.
Dari cerita singkatnya saja dari seorang teman, saya turut merasa begitu menyakitkan, dan banyak kerugiannya. Dari kerugian kesehatan, materi, dan lainnya. Nah, apalagi kalau 34 Provinsi mengalami semuanya? Rugi besar kita.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Mba Iola Abas dalam Online Gathering EBS 2023, bahwa dampak dari Karhutla di tahun 2015 sangatlah besar, di antaranya:
a. Kebakaran hutan dan lahan gambut mencapai 2,6 juta hektare, 33% dari luas tersebut merupakan lahan gambut atau seluas 858 ribu hektare lahan gambut terbakar
b. Karhutla tersebut menyebar ke 34 Provinsi, dan provinsi yang paling parah mengalami Karhutla di Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Papua
c. Kerugian keanekaragaman hayati dan lingkungan diperkirakan mencapai USD 295 juta
d. Ribuan satwa langka atau yang akan mengalami kepunahan pun ikut menjadi korban/hancur
e. 80% wilayah Indonesia tertutup kabut asap, bahkan sampai ke negara tetangga
f. Sebanyak 28 juta masyarakat terdampak, 19 orang diantaranya meninggal dunia, dan sekitar 500 ribu orang mengalami gangguan pernapasan atau ISPA, bahkan benyakit lainnya yang
g. Sekitar 5 juta anak-anak kehilangan waktu belajar karena pada waktu itu sekolah-sekolah ditutup
Apakah Indonesia Sudah Merdeka dari Karhutla?
Kita belum bisa benar-benar merdeka dari Karhutla. Karena area Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di tahun 2023 ini juga banyak yang rentan terjadi kebakaran.
Berikut informasi area KHG yang rentan terkbakar menurut Pantau Gambut.
Selain itu, Pantau Gambut juga menemukan data-data yang mencengangkan terkait sebaran titik panas lahan gambut.
Upaya Pengendalian dan Pencegahan Karhutla
Segala upaya usaha dan tindakan kita yang meliputi inventarisasi, monitoring, evaluasi, dan koordinasi dalam rangka menangani suatu area setelah terjadi kebakaran.
Selanjutnya, setelah terjadinya kebakaran, bisa dilakukan dengan restorasi gambut yang telah rusak (terdegradasi) serta monitoring.
Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk restorasi lahan gambut.
1. Memetakan Lahan Gambut yang akan Direstorasi
Langkah pertama harus memetakan area gambut, baik dari lokasi, kedalaman, dan tingkat kerusakan. Sehingga pengerjaan selanjutnya akan fokus dan lebih sistematis.
2. Penentuan Jenis Restorasi yang Tepat
Setelah melakukan pemetaan, selanjutnya penentuan jenis restorasi sesuai dengan tingkat kerusakannya. Untuk tingkat kerusakan yang rendah bisa langsung pembasahan (rewetting), kemudina melakukan penanaman kembali (revegetasi).
3. Pembasahan Kembali Lahan Gambut
Lahan gambut yang sudah mengalami kebakaran, otomatis rusak dan kering. Perlu dilakukan pembahasan (rewetting). Hal ini bertujuan agar lahan gambut lembap kembali meskipun belum 100%.
Dalam proses rewetting bisa dilakukan dengan cara:
- Skat kanal (canal blocking)
- Penimbunan kanal (back filling)
- Membuat penahan air yang berfungsi untuk menampung air di sungi atau kanal.
4. Penanaman Kembali Pohon di Lahan Gambut
Menanam kembali di lahan gambut (revegetasi) agar lahan gambut hijau lagi dan mampu menyerap karbon. Tanaman yang bagus untuk ditanam adalah pohon jeletung, meranti, ramin, pulau rawa, dan gaharu.
5. Bekerja Sama dengan Masyarakat Setempat
Restorasi lahan gambut tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Melainkan harus bekerja sama dari berbagai sektor dan lini, terutama masyarakat yang tinggal di dekat area lahan gambut.
Bisa dilakukan dengan cara memberikan pengarahan bagaimana cara bertani atau memanfaatkan lahan gambut tanpa merusaka atau melakukan pembakaran. Juga bisa area lahan gambut dijadikan wisata alam berbasis konservasi. Sehingga mereka tetap bisa mendapatkan penghasilan sebagai penghidupan diri dan keluarganya.
Penutup
Karhutla sudah ada di depan mata. Kalau tidak ada upaya dan pencegahan dari sekarang, bukan hanya prediksi saja karhutla terjadi lagi, bahkan bisa lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya.
Nah, buat kita-kita nih yang enggak bisa terjun langsung untuk menyelamatkan hutan dan lahan dari kebakaran, bisa banget lho gabung dengan TUFI (Team Up For Impact). Kita juga dapat menulis untuk mengkampanyekan lindungi hutan dan lahan gambut dari kebakaran.
Yuk, mulai dari sekarang, kalau bukan kita, siapa lagi?
Sumber referensi:
URL : https://pantaugambut.id/pelajari/langkah-restorasi-gambut
Seru banget bisa ikut Online Gathering bareng Eco Blogger Squad, bahasannya juga tentang lahan gambut yg ternyata punya peran penting buat kehidupan kita.
ReplyDeleteSaya juga awalnya tidak tahu apa itu lahan gambut, Mbak. Saya pun haya sering menonton di televisi ada lahan gambut terbakar yang susah dipadamkan. Ini karena apinya sampai ke dalam ya, Mbak. Jadi walau api di permukaan padam, tapi di dalam belum, dan bisa menjalar lagi.
ReplyDeleteMakanya soal lahan gambut yang kering ini harus sangat diperhatikan. jangan sampai karena ketelodoran membuang puntung rokok sembarangan, maka terjadi kebakaran lahan gambut yang luas.
Ternyata ada acara simpel ya untuk ikut membantu dalam mengatasi masalah kebakaran hutan ini. Tinggal cek website dari TUFI dan ikut berbagai aktivitas kampanyenya. Yang menariknya lagi semua orang bisa kok ikut berpartisipasi
ReplyDeletePadahal lahan gambut kita ini luas ya, hanya aja masih ada yang belum memahami betapa pentingnya fungsinya. Yuk untuk tetap menjaganya dengan baik
ReplyDeleteKayaknya ga smua wilayah punya lahan gambut ya kak. Rata2 kyknya di Kalimantan. Apa begitu ya?
ReplyDeleteTugas pemerintah bgt nih buat restorasi lahan gambutnya. Kalo tugas kita selaku pribadi apa ya kak?
Ngeri ya dampak lahan gambut yang dialihfungsikan ini. Apalagi permasalahan karhutla juga belum selesai di Indonesia
ReplyDeleteLahan gambut ini punya peran yang penting ya mbak
ReplyDeleteDampaknya dahsyat banget klo g segera direstorasi
Indonesia belum merdeka nih dari karhutla. Tetapi, kalau hutan dijaga dan lahan gambut berfungsi semestinya pasti bisa nih terbebas dari Karhutla dan tentunya perlu ikut campur semua pihak untuk saling bekerjasama.
ReplyDeleteDua bulan terakhir, terutama sejak cuaca menyengat dan sangat panas, kebakaran lahan gambut mulai sering terjadi lagi di wilayah Kalsel. Bahkan dari cerita keluarga di sana, kadang jarak pandang 1 meter saja lho saking pekatnya asapnya. Ini sungguh mesti dicarikan solusinya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut lho
ReplyDeleteLahan gambut ini memiliki peran penting bagi ekosistem lingkungan, kalau karhutla tidak dicegah bisa-bisa kita kehilangan lahan gambut yang baik. semoga mulai banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya lahan gambut dan gak gampang membakar hutan.
ReplyDeleteedukasi ke masyarakat Dan juga pemberian rekomendasi2 ke pemerintah untuk pengaturan alih fungsi lahan emang sepeting itu ya ternyata, klo ga ada gerakannya, lama2 bisa2 hutan Dan lahan habis, yang rugi ya masyarakat ya semua orang
ReplyDeleteBenar kak, edukasi DNA sosialisasi memang perlu dilakukan secara masif, karena nantinya yang rugi ya kita² juga
DeleteRestorasi sesegera mungkin ya kak. Jangan sampai lengah lagi ada karhutla di negara kita
ReplyDeleteNgeri bangett yaa. dulu pas nggatahu fungsi lahan gambut tuh kayak: yaudah sih kan yang dibakar lahan gambut ini, bukan hutan. Tapiiii pas tahu manfaat dan dampaknya, waduh masa iya kita diemin yak
ReplyDeleteSama lagi. Ini bakal jadi fokus pemerintah sama kita semua yah kan Mbak, karena memang udah sadar banget manfaat lahan gambut itu.
DeleteIni bukan sejarah yang harus dibanggakan sih ya... melihat daftar panjang karhutla di Indonesia.
ReplyDeleteSemoga dengan bergabung bersama TUFI, kita semua bisa bergerak bersama untuk cegah kebakaran hutan Indonesia.
Alih fungsi lahan gambutnya mengerikan, mak. 5,8 juta hektar dari 14,9 juta itu lebih dari sepertiganya berkurang. Belum lagi risiko yang ditimbulkannya ya
ReplyDeleteBetul banget tuh, mba. Padahal kan lahan gambut punya banyak fungsi. Semoga dengan restorasi lahan gambut tidak berkurang lagi.
DeleteMakasih sharingnya. Jangan sampai terjadi seperti di Hawai ya bakal rusak hutannya
ReplyDeleteLahan gambut ternyata banyak manfaatnya ya. Gak hanya penahan abrasi garis pantai aja. Bahkan jauh lebih penting, bermanfaat bagi hutan, yang bisa mengademkan bumi. Semoga dengan semakin banyaknya sosialisasi mengenai manfaat lahan gambut, akan semakin banyak masyarakat yang sadar dengan ini. Dan lahan gambut tidak lagi terus-terusan dibuka.
ReplyDeleteKabarnya tahun (yang baru sampai akhir 2023) sudah memiliki kasus kebakaran hutan dan lahan hampir sama seperti tahun lalu. Semoga musim kemarau dan el-nino tidak bertambah parah dan restorasi lahan gambut segera bisa dilakukan dengan kerjasama pihak pemerintah, swasta dan masyarakat.
ReplyDeleteEmang sih hutan gambut ini kalau sudah kering dan kesulut api bisa jadi sumber api dan kebakaran yang bekepanjangan, secara susah padamnya. Makanya pengelolaannya harus super dan extra terjaga. Hutan kita rumah kita
ReplyDeleteGambut yang sudah dikeringkan menjadi sangat rentan terhadap api ya, bahkan dengan sumber api yang kecil sekalipun. Trus dengan berkurangnya tutupan pohon di lahan gambut, berdampak pada perubahan suhu yang kemudian mempercepat oksidasi tanah gambut. Oksidasi yang melepaskan karbon ke udara membentuk kondisi yang kondusif untuk terjadinya kebakaran. Wah informasi ini wajib sih disebarluaskan supaya lebih paham lagi
ReplyDeleteHiks, makin banyak kebakaran lahan gambut yaa, miris memang, apalagi cuaca yang panas memicu kebakaran itu sendiri.
ReplyDeleteSemoga kita lebih peduli akan peran penting lahan gambut dan kepedulian kita melkaukan hal2 kecil untuk kelestarian lingkungan
Restorasi lahan gambut menjadi salah satu upaya untuk cegah karhutla meluas dan ini prosesnya masih panjang serta membutuhkan kerja keras untuk mencapai hasil lebih maksimal. Oleh karenanya butuh sinergi bersama untuk alam agar tidak lagi terjadi karhutla
ReplyDeleteYaampun serem banget ya kalau udah kebakaran, padahal manfaatnya banyak banget, aku baru tahu kalau lahan gambut udah kebakar bisa susah buat dipadamkan
ReplyDeletehuaa.. ulahnya siapa, yg menanggung dampaknya siapa. yuk kita sama2 menjaga kelestarian hutan dan lahan gambut.
ReplyDeleteYa Allah jangan ada lagi karhutla.. dampaknya besar banget itu mba. Makasih ya infonya,aku belum pernah menulis tentang ini nih mbaa. Semoga lahannya nggak dihabisin ðŸ˜
ReplyDeleteGak nyangka kalau lahan gambut perannya besar sekali untuk manusia. Bisa menyimpan air, juga menyumbang kenakeragaman hayati yang besar. Cuma kalau sampai kering berbahaya banget ternyata, ya. Apalagi kalau sampai mengalami kebakaran. Semoga lahan gambut di Indonesia tetap terjaga.
ReplyDeleteTernyata lahan gambut memiliki banyak fungsi ya, tidak hanya menjaga keseimbangan alam tapi juga menopang kehidupan manusia dan hewan bahkan sampai perubahan iklim. Duh jangan sampai lengah untuk menjaga kelestarian alam serta melakukan berbagai solusi mengembalikan lahan gambut ke fungsinya agar alam tetap lestari dan tidak berpotensi menjadi sebab kebakaran hutan.
ReplyDeleteLahan gambut itu kalau sudah terbakar, apinya cepet banget menyebar. Inge banget waktu tinggal di Siak Riau, hampir tiap tahun mengalami merasakan hawa kebakaran hutan, efeknya anak-anak berbulan2 libur sekolah karena cuacanya berasap tebal banget
ReplyDeleteRestorasi Lahan Gambut ini memang penting untuk jangka panjang kalau gak mau terjadi karhutla lagi dan lagi. Edukasi masyarakat dan tak lupa selalu ingetin Pemerintah soal undang-undang perizinan lahan gambut
ReplyDeleteBengkulu sering dapat kiriman asap nih mba dari Riau, Jambi dan Palembang, kiriman aja udah bikin sesak, apalagi di daerah asalnya, duh ngerih sekali
ReplyDeletePeristiwa karhutla sudah seperti agenda wajib di Kalimantan BArat, tahun ini kabut asap kembali menyerang. Membuat nafas sesak dan mata perih. Udara benar benar tidak sehat sampai sekolah diliburkan. Semoga ini bisa jadi pemikiran pemerintah untuk mengatasinya
ReplyDeleteSedih banget sih karhutla ini terjadi setiap tahun kayanya sekarang. Semoga saja upaya2 pengendalian karhutla bisa terlaksana dengan lancar dan lahan gambut tidak sembarangan dibakar.
ReplyDeleteserem juga ya alih fungsi lahan gambut ini huhuh, semoga kesadaran akan kelestarian hutan ini makin meningkat yah
ReplyDeleteMbak Ery menyebut lahan gambut dikeringkan, berarti ini ada pihak yang sengaja mengeringkan lahan basah tersebut. Untuk apa ya mbak karena seperti disebut di atas lahan gambut sangat bermanfaat untuk mencegah banjir dan juga jadi ekosistem flora fauna yang bermanfaat buat masyarakat.
ReplyDeleteMba Helena, tujuan pengeringan lahan gambut bisa untuk perkebunan sawit, pemukiman, bahkan area komersil lainnya.
DeleteGimana ya caranya berantas pihak-pihak yang sengaja bakar hutan gini? Kadang dari kita udah selalu berusaha untuk ngingetin dan melakukan upaya-upaya, tapi ada aja yang nggak bertanggungjawab. Bener ya, penting kasih edukasi untuk bikin kita sadar.
ReplyDeleteHampir di setiap wilayah di Indonesia sepertinya memiliki lahan gambut ya. Peran aktif semua lapisan masyarakat dalam memeliharanya sangat dibutuhkan, karena perannya sangat penting bagi lingkungan. Semoga tidak ada lagi kebakaran hutan lagi di negeri ini.
ReplyDeleteTakjub rasanya mengetahui berapa banyak air yang bisa disimpan oleh lahan gambut. Jangan sampai rusak deh. Jangan lagi sampai kering dan menimbulkan kebakaran :(
ReplyDeleteTernyata kemerdekaan itu tak hanya lepas dari penjajah asing, tapi juga sebenarnya bebas dari kebakaran hutan yang bisa menyengsarakan kita dan lingkungan serta isinya ya. Ini lebih berbahaya
ReplyDeleteFungsi gambut emang penting banget apalagi bisa menyerap dan menyimpan air sebagai tandon raksasa hingga 850% bobot keringnya. Jadi bisa bayangin juga kan kalau gambut alih fungsi lahan atau terbakar?
ReplyDeleteApalagi miris banget sama karhutla 2015 dan 2019 yang ngga main2 kerugiannya. Semoga negeri ini bisa lekas Merdeka dari karhutla yaa.
Bacanya jadi sedih. Ternyata Indonesia udah punya kasus kebakaran hutan yang besar dengan dampaknya yg gak main-main juga. Ini sih yang harus diputus agar gak berulang. Apalagi hutan dan lahan gambut punya peran yang besar. Jadi memang harus dijaga dan dilestarikan.
ReplyDeletePenting bgt buat mengembalikan kebun kelapa sawit yg berasal dr lahan gambut/lahan gambut yg udh alih fungsi menjadi hal lainnya. Lahan gambut ini emg pntg bgt fungsinya sih. Jgn sampe kebakaran terjadi lg krn prediksinya El Nino ini bakal agak lama.
ReplyDeleteTerbakarnya hutan akibat terbakarnya lahan gambut ini sepertinya sudah biasa terjadi tapi gak bisa dibiarkan. Semoga ada tindakan nyata dari pemerintah dan masyarakat yang terlibat ya.
ReplyDeleteSedih ya, sampai saat ini masih ada aja kasus kebakaran hutan. Padahal loh lahan gambut banyak banget manfaatnya.
ReplyDeletesedih sih masalah kahutla masih aja terjadi. di lihat dari datanya, kalimantan dan papua ya yang punya lahan gambut terbesar. saya jadi makin merasa khawatir dengan rencana pindah ibu kota, sedikit banyak pasti ada pengaruhnya terhadap keberadaan lahan gambut ya. tapi semoga ada solusi dari pemerintah tehadap hal ini.
ReplyDeleteMengerikan juga membaca tentang rekam jejak kebakaran hutan di negeri kita yang dimulai semenjak 1997 sampai hari ini. kalau kita tidak bergerak bersama-sama saat ini, bisa jadi kebakaran hutan dan lahan akan terus terjadi dan hutan kita tinggallah cerita. Tentunya hal itu sangat tidak kita inginkan, ya
ReplyDeleteManfaat gambut memang besar banget. Sayang banget kalau sampai terbakar. Kudu ada kebijakam yang tegas sih..biar nggak keulang terus. Tiap tahun gini ya habis deh
ReplyDeletebetul sih kak memang kalau mau menyelamatkan lingkungan dan mencegah kebakaran hutan, lahan gambut yang kudu diprioritaskan untuk diperhatikan
ReplyDeletePerlu didukung selalu
ReplyDeleteKalau perlu dengan aksi nyata
Soalnya hutan yang dibakar tuh bikin eksosistem jadi rusak
Ujung ujungnya manusia juga yang merasakannya
duh kejadian di hawaii sih seharusnya mentrigger Indonesia utk waspada terhadap karhutla ya, semoga dgn terjaganya lahan gambut bisa bantu mencegah terjadinya karhutla
ReplyDeleteMembaca ini aku jadi sedikit banyak mengerti -- correct me if i am wrong ya Kak -- kenapa di Kalimatan yang merupakan salah satu pulau yang punya banyak kawasan hutan jadi suka banjir. Apakah ini semua juga bisa diakibatkan oleh deforestasi lahan gambut yang terjadi di sana?
ReplyDeleteDaerah daerah lahan gambut yang cukup luas perlu nih diterapkan restorasi lahan gambut, apalagi musim kering dan panas seperti bulan ini, takut banget kalau terjadi kebakaran hutan
ReplyDeleteIndonesia itu punya hutan yang sangat luas. Bahkan lahan gambutnya pun terbentang amat luas yaaa.. Sayangnya pengetahuan masyarakat masih kurang tentang hal ini. Jadinya malah dijadikan lahan perkebunan dengan cara dibakar terlebih dahulu hiks...
ReplyDeleteRestorasi lahan gambut tentunya gak mudah yaa..
ReplyDeleteTapi seneng banget dengan kabar ini. Jadi ada langkah nyata dari pemerintah dan masyarakat untuk bisa saling bekerjasama membuat hutan gambut kembali ke kondisi terbaiknya dan menjadi paru-paru dunia kembali.
Aku masih ingat kejadian 2015 pas hutan banyak terbakar sampai asapnya ke negara tetangga. Ngeri sih itu :(. Apalagi kalo inget anakku sempet ada masalah dengan paru2, saking kotornya udara sini ..
ReplyDeleteAkh pernah ngerasain asap pembakaran sampah bikin sesak saat napas. Apalagi kalo kebakaran hutan yg asapnya pasti lbih pekat ya mba ..
Berharap banget banyak orang sadar sekarang ini utk ga merusak alam. Mau sampai kapan, apa mereka pikir ga akan kena dampaknya kalo perubhan iklim semakin hebat ðŸ˜.. semoga dengan banyaknya literasi ttg karhutla ini, semakin membuka mata hati orang2, pemilik perusahaan dan juga pemerintah utk membuat aturan tegas, dan mematuhinya supaya mencegah kerusakan LBH luas
Semoga kemarau ini tdk ada kebakaran hutan ya . Alih fungsi hutan tp perhitungan matang malah merusak lingkungan ya
ReplyDelete