Kesalahan yang Sulit untuk Dimaafkan
Manusia tempatnya salah. Iya, semua orang tahu akan hal itu. Saya pun pernah salah, baik dalam keluarga, lingkungan, juga di tempat kerja. Saya pernah mengalami semua kesalahan itu. Tapi, bukan karena kita makhluk yang rentan dengan kesalahan membuat kita tak mau memperbaiki diri. Kesalahan sama terus diulang-ulang hingga membuat kita jengah.
Saya pun pernah mengalaminya. Karena kesalahan orang membuat saya nyesek dan berharap tak jumpa lagi dengan orang itu. Namun, ada beberapa orang yang enggak mau harus sering bertatap muka.
Kali ini saya mau berbagi tentang kesalahan apa saja yang seolah-olah mudah memaafkan, tapi kenyataannya tidak.
Kesalahan-kesalahan yang Membuat Orang Susah Lupa
1. Pengkhianatan
Saya kira, saya sudah hidup biasa aja. Jarang sekali mencampuri urusan orang lain. Namun, sebagai manusia tentunya tak kan jauh dari kejutan yang luar biasa.
Pernah dikhianati seseorang. Dengan segala rayuannya nyatanya bagai serigala berbulu domba. Sakitnya kala itu sampai nyeri. Ya, saya memaafkan di bibir saja, tapi tidak pernah mau berhubungan lagi dengan alasan apa pun. Sungguh tak sudi.
2. Kebohongan yang Tiada Henti
Mungkin semua orang pernah berbohong, tapi ini benar-benar keterlaluan. Berkali-kali bohong saya tetap percaya. Memaafkan lagi, sampai akhirnya saya hilang respect ke orang itu.
3. Membully Terang-terangan
Hidup itu tak mungkin menyenangkan semua orang. Pasti ada saja yang enggak suka. Okay, wajar saja. Saya juga enggak bisa menyukai semua orang, tapi kalau enggak suka ya sudah. Usahakan jangan dekat dan sengaja memancing emosinya.
Sudah enggak suka, dihindari, masih tetep cari masalah terang-terangan. Mengatakan kata-kata kotor secara langsung dengan nada mengejek.
Sampai-sampai saya geli sendiri melihat orang seperti itu. Saya hanya terdiam saja, saya iyakan saja kalimat bar-barnya. Biarkan dalam hati yang bergejolak, memendam perih.
Mencoba memaafkan, tapi berat banget rasanya. Demi kewarasan, menghindar dan jaga jarak adalah kuncinya. Sekarang, tak peduli lagi mau dikatakan sombong oleh keluarganya karena saya tak bersua lagi.
4. Menipu
Nyesek banget ketika ditipu oleh orang terdekat sendiri. Sampai lemes rasanya. Pengen menuliskan kisah ini dalam bentuk cerpen tapi belum sanggup.
Sampai sekarang saya enggak menagih lagi apa yang sudah dia bawa. Sudah capek nagihnya, berharap dia mendapatkan hidayah dan memiliki itikad baik untuk mengembalikan, nyatanya tidak sampai sekarang.
Malahan dia menghilang. Contact dan media sosialku diblokir. It's okay. Saya memaafkan dan memaklumi, tapi … ya ada tapinya.
Saya percaya di akhirat kelak akan ada pengadilan yang seadil-adilnya. Jika di dunia apa yang menjadi hak kita tak kita terima, semoga Allah mengganti yang lebih baik, di dunia maupun di akhirat kelak.
5. Tidak Mengakui Kesalahan yang Diperbuat
Sudah punya salah, tidak mengakuinya pula. Malah seringnya playing victim. Menyeret orang lain menjadi tersangka. Dia mah pura-pura teraniaya. Hhh, orang macam ini pun saya pernah menjumpainya.
Okay, langsung saya maafkan, tapi langsung saya blacklist. Hahahaha. Ya ngapain masih berhubungan dengan orang macam itu. Bikin naik pitam saja, yang ada mah diri ini bisa-bisa darah tinggi kalau bersinggungan terus sama orang kayak gitu.
Itulah beberapa kesalahan yang sulit dimaafkan. Walaupun dimaafkan tapi kita enggan berhubungan lagi. Sudah, cukup tahu saja.
Manfaat Memaafkan
Berat memang untuk memaafkan kesalahan yang orang lain buat. Apalagi kesalahan tersebut kesalahan besar. Padahal, memaafkan itu banyak manfaatnya lho.
Berikut merupakan manfaat memaafkan:
1. Meredakan Emosi
Ketika terjadi sebuah kesalahan yang dilakukan orang lain membuat emosi jiwa kita meningkat. Marah pun tak terbendung lagi. Namun, ketika kita mampu memaafkan, emosi itu akan reda. Membuat hati lebih tenang dan tidak menyesakkan dada.
Ini sangat penting bagi kesehatan kita. Tahu kan teman-teman, kalau kita suka memendam amarah apa akibatnya? Jantung juga terganggu, bisa-bisa hipertensi dan kalau sampai fatal bisa stroke. Jangan sampai, ya.
2. Sakit Hati Tak Berkepanjangan
Ketika belum memaafkan, di hati tuh rasanya ada paku yang nancap. Perih banget. Bahkan saking perihnya, tanpa sadar kita jadi nangis sendiri. Sedih, mengurung diri, dan kepikiran terus.
Akan tetapi, ketika memaafkan, ya sudah. Sakit memang, tapi tak akan membuat diri tersiksa.
3. Bisa Mengurangi Stres
Manfaat memaafkan selanjutnya adalah mengurangi stres. Tidak lagi memikirkan hal yang tidak berguna bagi kehidupan kita.
Dan ketika stres berkurang pikiran ceria, fisik ikut sehat dan bersemangat.
4. Membuat Hati Terasa Lega
Setelah memaafkan, rasanya tuh, ploong. Lega. Seakan tak memiliki beban apa-apa. Ajaib memang 'memaafkan' ini.
5. Mengurangi Penyakit Hati, Dendam
Kalau belum memaafkan pasti kepikiran hal buruk. Bagaimana cara membalas semua perlakuannya terhadap kita. Muncullah bibit dendam di hati yang meresahkan.
6. Mengurangi Hipertensi
Hipertensi ini banyak sebabnya, salah satunya penyakit hati dan pikiran. Ketika berhasil memaafkan, maka kita sebenarnya membuat diri kita lebih sehat.
Memaafkan menjadikan pikiran tenang, hati damai dan bisa berpikir positif.
7. Membebaskan Diri dari Hal Buruk
Memaafkan juga bisa diartikan membebaskan diri dari hal buruk. Karena sebelum memaafkan pikiran kita hanya terpaku pada kesalahan orang ke kita. Sehingga membuat kita susah melangkah dan mengerjakan hal lainnya.
8. Bisa Lebih Fokus ke Hal Lainnya
Mempunyai hati yang damai membantu kita bisa fokus ke hal lain yang lebih bermanfaat. Tak ada belenggu hati lagi yang membuat kita susah melangkah.
9. Menjadikan Kita Pribadi yang Dewasa
Memaafkan adalah hal sederhana tapi berat dilakukan. Untuk itu, apabila kita berhasil memaafkan, menjadikan kita lebih dewasa.
Dengan memaafkan kita dapat belajar tentang empati, peduli, dan menerima bahwa yang terjadi memang sudah ditakdirkan terjadi.
10. Membuat Hidup Jauh dari Masalah
Selepas memaafkan itu kan plong, gitu ya. Namun, setelah memaafkan, diri saya ini sudah enggak mau lagi bersinggungan. Terserah masa bodoh amat orang itu mau ngapain. Mau jungkir balik, mau terjun bebas, terbang, atau apa lah. Terserah. Saya menjadi manusia yang enggan dan malas peduli lagi ke orang-orang itu.
Dengan begitu, hidup saya jauh dari masalah. Karena kalau masih peduli, sudah niat baik membantu atau memberikan saran, seringnya tak dianggap bahkan malah ada yang nyolot. “Yo wes lah, jor..! Karepmu!”
Penutup
Ya begitulah, memaafkan iya, tapi untuk saling berinteraksi seperti dulu lagi rasanya sulit. Mungkin ini sifat jeleknya saya. Jangan ditiru, ya. Ambil yang baik-baik saja. Seperti halnya memaafkan, meskipun berat tapi biar hati enggak nyesek terus, ya harus dimaafkan.
Memaafkan itu Insya Allah berpahala besar. So, untuk kebaikan dan kewarasan diri kita. Maafkanlah, biarkan Allah yang membalasnya. Kita sebagai manusia berusaha menjadi pribadi yang baik, tidak menaruh dendam, iri, dan dengki ke sesama.
Itu saja sih. Btw, ini kok belum seribu kata ya? Sudah banyak nulis sampai bingung mau nulis apa lagi. Okay, sampai di sini dulu. Terima kasih.
Memaafkan itu mudah ya sulit melupakan ya. Kadang sudah memaafkan dan berusaha biasa saja tapi luka di hati membiat sulit melupakan
ReplyDeleteAda istilah "forgive not forget". Kita bisa memaafkan, tapi nggak akan pernah bisa melupakan. Apalagi kalau hal itu begitu membekas dan membuat trauma. Rasanya pingin ada suatu alat, obat atau apapun agar bisa amnesia khusus untuk kejadian itu.
ReplyDeleteMnurutku butuh waktu dan pendewasaan untuk memaafkan secara seutuhnya. Memang sulit kalau sudah terlanjur sakit. Akan tetapi kalau dipendam terus juga penyakit. Itulah kenapa Kita harus jadi pribadi yang lebih baik. Kalau bisa secara perlahan tapi pasti memaafkan. Dan bisa fokus ke hal lain yang lebih berguna daripada memelihara dendam
ReplyDeleteApakah harus forgiven not forgotten? Eh kalo gitu namanya belum ikhlas memaafkan ya.
ReplyDeleteDibohongi dan ditipu emang nyesek banget. Salut dengan orang2 yg bisa memaafkan dan move on.
Kalau dari hal diatas disaya sendiri mungkin memaafkan iyaa, tapi saya mungkin tidak akan pernah lupa apa yang dikatakannya. Tapi saya lebih tidak ingin memikirkan terus menerus, jadi kejadian dihari itu untuk hari itu saja hehe, jadi lebih ke melanjutkan hari esok dengan hari yang baru..
ReplyDeletebullying dan pengkhianatan biasanya yang susah banget dimaafkan. apalagi bullying bahkan kadang bisa bikin korbannya trauma kan pastinya akan ingat terus seumur hidup
ReplyDelete